Jogja
Senin, 12 Juni 2017 - 08:55 WIB

PENUKARAN UANG : Mau Tukar Uang? Tak Perlu Bawa Uang Tunai, Tinggal Gesek

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil tempat penukaran uang (ilustrasi/JIBI/dok)

Penukaran uang baru disiapkan BI DIY

Harianjogja.com, JOGJA — Kegiatan penukaran uang baru akan meningkat menjelang Lebaran. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY menyiapkan Rp7,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang baru untuk masyarakat.

Advertisement

Baca Juga : PENUKARAN UANG : BI DIY Siapkan Rp7,9 Triliun Uang Baru

Penukaran uang baru juga bisa dilakukan di kantor bank umum, hanya saja Bank Indonesia mendorong masyarakat menggunakan transaksi nontunai.

“Masyarakat yang telah memiliki rekening tabungan di bank dapat menggunakan kartu ATM/debit di mesin EDC yang disediakan bank di loket penukaran,” tuturnya, Minggu (11/6/2017)

Advertisement

Ia menegaskan, kegiatan penukaran oleh bank ini tidak dipungut biaya. Selain oleh bank umum, penukaran juga dilakukan oleh BPR. Keterlibatan BPR ini diharapkan bisa menjangkau masyarakat yang ada di daerah pelosok seperti di Gunungkidul.

Bank Indonesia DIY sendiri telah mempersiapkan uang baru dalam pecahan Rp20.000, Rp10.000, dan Rp2.000 dan telah didistribusikan ke seluruh perbankan di DIY yang berkomitmen menyediakan layanan penukaran uang pecahan bagi masyarakat secara cuma-cuma di kantor bank terhitung mulai 29 Mei-23 Juni 2017, setiap Senin-Kamis pukul 8.30-12.00 WIB.

Salah satu warga Prambanan, Nana mengaku beruntung jika penukaran uang saat ini sudah bisa dilakukan di pasar. Melalui kas keliling yang ada di Pasar Prambanan, ia sudak tidak lagi repot datang ke kantor bank.
“Kalau di pasar kan bisa sekalian belanja,’ katanya.

Advertisement

Kendati demikian, ia juga meminta pihak bank untuk melengkapi layanan dengan petugas keamanan. Sebab, orang yang datang ke mobil kas keliling tersebut membawa uang dalam jumlah yang banyak untuk ditukarkan sehingga rawan terhadap aksi perampokan. Terlebih, katanya, saat menjelang Lebaran seperti ini, tingkat krimilnalitas seperti perampokan dan pencurian tinggi karena orang terbentur dengan kebutuhan.

“Paling nggak yang jaga di pasar banyak lah. Libatkan aparat kepolisian yang banyak sekalian,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif