SOLOPOS.COM - Ilustrasi sianida dengan kode beracun pada botolnya. (twitter.com)

Solopos.com, KULONPROGO — Pada pertengahan Mei 2023 lalu, peristiwa menggemparkan terjadi di Padukuhan Patog Wetan, Banjaroyo, Kalibawang, Kabupateten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang perempuan ditemukan meregang nyawa di dalam mobil Ford Fiesta.

Hasil penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian, teka-teki terkait peristiwa itu akhirnya terungkap. Perempuan berinisial SPH itu diduga bunuh diri menyusul ditemukannya riwayat pembelian racun sianida di aplikasi belanja online di smartphone miliknya.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Triatmi Noviartuti, mengatakan kejadian itu bermula saat warga Kabupaten Sleman itu datang ke rumah rekannya berinisial ABP. Saat itu, ABP membicarakan masalah pribadi dengan korban.

“Selesai berkomunikasi, SPH keluar menuju mobil yang terparkir di halaman belakang. ABP lalu mengantarkan sampai mobil,” kata Noviartuti, Kamis (8/6/2023).

Selang dua menit, ABP kembali lagi ke mobil korban dan mendapati SPH sudah dalam keadaan kejang dengan posisi badan miring ke kiri. Tidak hanya itu, dari dalam mulut perempuan itu keluar busa.

ABP yang panik kemudian segera menuju dapur dan membuat susu creamer putih dan meminumkan susu tersebut ke SPH.

ABP juga meminta air kepada rekannya, Y dan diberikan selang yang terhubung dengan kran air lalu memasukkannya ke mulut SPH. Setelah itu, SPH dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusup Boro, Kalibawang oleh dengan mobil pikap.

Dari hasil pemeriksaan awal, kata Noviartuti, SPH meninggal dunia akibat racun.

“Guna kepetingan penyidikan, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY untuk diautopsi,” kata dia.

Dari kejadian tersebut, Satreskrim Polres Kulonprogo menemukan beberapa fakta seperti ditemukannya riwayat pembelian racun yang diduga sianida di aplikasi belanja online pada 24 Agustus 2022.

Selain itu juga ditemukan percakapan Whatsapp tertanggal 31 Agustus 2022 antara SPH dengan ABP. Percakapan tersebut memuat adanya ancaman bunuh diri oleh SPH yang mengirim foto plastik berisikan serbuk yang diduga racun yang dibeli dari aplikasi belanja online.

Polres Kulonprogo melalui penyidik Satreskrim juga melakukan prarekonstruksi tertutup guna mencari persesuaian antara keterangan saksi dengan barang bukti yang ditemukan di tempat ditemukannya korban.

Prarekonstruksi tersebut juga digunakan untuk menambahkan petunjuk ada tidaknya tindak pidana atas kematian SPH.

Selain mobil dan pikap yang dipakai untuk mengantar SPH ke RS, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti lain. Di antaranya adalah dua unit ponsel masing-masing merek Samsung dan Vivo; sebuah kantung plastik bening berisi butiran putih kecokelatan yang mengandung sulfat dan sianida.

“Kemudian, ditemukan juga satu unit botol kosong 330 mililiter yang sisa cairan di dalamnya mengandung sulfat dan sianida,” kata Noviartuti.

“Berdasarakan fakta-fakta yang didapatkan berupa hasil pemeriksaan autopsi, hasil pemeriksaan melalui laboratorium forensik, barang bukti yang diamankan di TKP serta persesuaian keterangan saksi-saksi; dan hasil pra rekonstruksi juga gelar perkara, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal akibat bunuh diri.”

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Terungkap! Perempuan Meregang Nyawa di Mobil Diduga Kuat karena Tenggak Sianida

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya