SOLOPOS.COM - Suasana di SPBU Wates, Kulonprogo, Minggu (12/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Penyegelan nozzle premium di SPBU Kulonprogo tidak berpengaruh pada penjualan Pertamax, tetapi malah membuat antrean premium

Harianjogja.com, KULONPROGO- Adanya penyegelan nozzles premium tidak membuat konsumsi pertamax meningkat. Stok bahan bakar jenis tersebut untuk menghadapi arus mudik juga tidak berubah.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Pengelola SPBU Kedundang Sukamto mengungkapkan, konsumsi pertamax masih belum ada perubahan yang signifikan. “Konsumsi pertamax masih tidak lebih dari 600 liter perhari. Bahkan, untuk menghadapi mudik ini tidak ada penambahan,” ujar Sukamto, Minggu (12/7/2015).

Sukamto mengatakan, penyegelan satu dispenser bahan bakar atau nozzles oleh Pertamina merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak konsumsi pertamax. Namun sayangnya, hingga saat ini konsumsi premium masih lebih mendominasi. Dia tidak menampik, adanya penyegelan satu dispenser tersebut berdampak pada antrean premium yang mengular.

“Pada penjualan juga berpengaruh. Karena banyak pembeli yang akhirnya putar balik tidak jadi beli setelah lihat antreannya panjang,” jelas Sukamto.

Sementara itu, pada masa angkutan mudik ini, tingkat konsumsi bahan bakar belum ada perubahan. Namun, dia memastikan, pada masa arus balik tingkat pembelian bahan bakar akan melonjak.

Untuk menghadapi arus balik, Sukamto mengaku menyiapkan stok BBM premium sebanyak 27.000 liter per hari. Pasalnya, pada puncak arus balik tahun lalu, konsumsi BBM premium mencapai 22.000 liter per hari.

“Kalau hari biasa hanya 9.000 liter. Tahun ini saya tingkatkan jadi 27.000 liter,” imbuh Sukamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya