SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL—Modus pengumpulan motor kredit macet yang diselundupkan ke Timor Leste diduga memanfaatkan jaringan mafia untuk meminjam kartu tanda penduduk (KTP) warga.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

KTP tersebut untuk mengajukan permohonan kredit motor ke perusahaan pembiayaan (leasing) yang memberikan syarat mudah. “Jadi, modusnya berantai,” kata sumber Harian Jogja saat ditemui di wilayah Kecamatan Kasihan, Senin (30/7).

Sumber itu mengaku kenal dengan salah satu anggota sindikat penyelundupan, KWT, 27, warga Desa Tamanan, Banguntapan.

Dengan modal sekitar Rp1 juta (untuk sewa KTP dan untuk syarat angsuran kredit pertama), para mafia menjual motor ke KWT dengan kisaran harga Rp2,5 juta.

Sumber itu menambahkan, komisi yang diterima KWT untuk setiap motor yang berhasil diselundupkan ke Surabaya melalui Stasiun Tugu Jogja besarnya bervariasi tergantung dari jenis motor.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam penggerebekan di rumah KWT, Jumat (13/7), polisi menyita delapan motor dilengkapi STNK dan sembilan STNK tanpa motor. Motor dan STNK tersebut diketahui berasal dari DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Sabtu (14/7), Polsek Banguntapan kembali menyita sembilan motor tanpa STNK di sebuah biro jasa pengiriman di sekitar Stasiun Tugu Jogja. Dari pengakuan KWT ke anggota penyidik, seluruh motor kredit macet keluaran tahun 2011 dan 2012 itu dibeli KWT dengan harga sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya