Penyerangan Puskesmas Bantul diklarifikasi oleh berbagai pihak yang terkait
Harianjogja.com, BANTUL- Pasca pelemparan bom molotov di kantor Puskesmas 1 Kasihan dua hari lalu, sejumlah pihak memberikan klarifikasi. (Baca juga : PENYERANGAN PUSKESMAS : Puskesmas Kasihan Bantul Dilempar Bom Molotov)
Pelayanan puskesmas 1 Kasihan yang dinilai buruk menuai kritik dari sejumlah kalangan masyarakat di wilayah sekitar puskesmas tersebut. Perisitwa pelemparan bom molotov yang terjadi di puskesmas itu awal pekan ini secara tidak langsung juga dikaitkan dengan buruknya pelayanan tersebut.
Sejumlah pihak terkait lantas memberikan klarifikasi di pendopo Kecamatan Kasihan, Rabu (16/12/2015) siang yang dipimpin oleh sekcam Maryana. Klarifikasi dihadiri oleh sejumlah pihak diantaranya perwakilan Dinas Kesehatan Bantul, aparat TNI wilayah Kasihan, Satpol PP, tenaga medis puskesmas 1 Kasihan dan sejumlah warga Ngentak yang pernah melakukan unjukrasa di puskesmas tersebut, serta sejumlah unsur lembaga tingkat desa.
Kabid penanganan masalah kesehatan, Dinas Kesehatan Bantul dr Prambudi mengakui kelemahan pelayanan di puskesmas tersebut. Dia mengaku siap melakukan monitor terhadap pelayanan puskesmas tersebut agar menjadi lebih baik.
Pihaknya meminta pihak tenaga medis memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, selain itu dia juga meminta pihak masyarakat untuk memahami peraturan yang menjadi syarat pelayanan kesehatan di puskesmas.
“Kami menerima kritik, sebenarnya masalah seperti ini bertujuan baik dan bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik pula,” katanya.
Plt Kepala Puskesmas 1 Kasihan, Aceng Mutholib secara langsung meminta maaf atas penilaian buruk atas pelayanan tenaga medis yang dilakukan oleh para anggotanya.
Dia mengaku, ada faktor lain yang menjadi penghambat kelancaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurutnya, dari tiga orang dokter yang dibutuhkan di puskesmas tersebut hanya memiliki seorang dokter.