SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

ilustrasi.dok

BANTUL-Perajin batik kayu di Krebet, Sendangsari, Pajangan Bantul mengalami kendala ketersediaan bahan baku. Hal ini terjadi menyusul melonjaknya permintaan pembelian barang tersebut jelang liburan sekolah.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Krebet Yulianto mengatakan, kayu Pule yang merupakan bahan baku andalan pembuatan batik kayu kini sulit didapat. Selain pengiriman barang kerap telat datang, keberadaanya juga minim.

“Kayu Pule biasanya kami datangkan dari Muntilan (Jawa Tengah). Sejak April lalu itu sudah sulit dapatnya selalu telat datang kalaupun ada,” terang Yulianto, Minggu (5/5/2013).

Minimnya pasokan kayu Pule, lanjut dia, ditengarai akibat melonjaknya produksi batik kayu beberapa waktu terakhir. Seiring banyaknya pesanan batik kayu dari berbagai galeri di Jogja maupun di luar daerah seperti Bali, Maluku dan Batam.

Lonjakan pemesanan menyusul segera tibanya libur panjang sekolah Juni mendatang. Selain itu, pasca liburan sekolah bersambung dengan libur Lebaran. Alhasil para penjual atau pengecer telah menyiapkan sejak jauh hari kebutuhan barang yang akan dijual.

Sementara kayu Pule selama ini menjadi salah satu andalan bahan baku kerajinan batik kayu setelah kayu jenis Sengon. Kayu Pule menurut Yulianto punya keunggulan dibanding Sengon. Selain kualitasnya bagus alias tahan lama, tekstur kayunya juga lembut.

“Harga batik kayu dari bahan kayu Pule bisa lebih mahal dibanding Sengon karena memang kualitasnya bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya