KULONPROGO—Para perajin batik di Lendah Kulonprogo yang akan memproduksi batik khas Kulonprogo, Geblek Renteng, kesulitan mengakses permodalan. Pasalnya, mereka diwajibkan menyerahkan agunan ke bank.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
Ditemui Kamis (26/7) siang, Darminto, salah seorang perajin batik di Mendiro, Gulurejo, Lendah mengungkapkan, Pemkab Kulonprogo saat ini telah mengeluarkan surat edaran yang isinya mengajak para PNS, karyawan BUMD, pamong desa dan pihak sekolah untuk mengenakan batik Gebleg Renteng. Otomatis sebagai perajin batik, mereka kebanjiran order.
“Seragam sekolah dan PNS mencapai belasan ribu potong sehingga kami perajin harus mengejar tenggat waktu Oktober mendatang. Akan tetapi kami kesulitan modal untuk mengerjakan permintaan tersebut,” ujarnya.
Lebih para lagi, instansi atau sekolah yang memesan biasanya tidak memberi uang muka sehingga cukup menyulitkan para perajin.
Untuk memproduksi pesanan tersebut, mereka membutuhkan modal mulai belasan hingga puluhan juta rupiah yang akan digunakan sebagai modal proses pembuatan batik. Akan tetapi, mereka kesulitan mengakses modal tersebut karena sejumlah bank yang didatangi meminta agunan sebagai jaminan. Para perajin mengaku tak memiliki agunan sesuai persyaratan bank.(ali)