Jogja
Sabtu, 18 Agustus 2012 - 15:40 WIB

Perajin Perak Banjarejo Minta Perhatian Pemerintah

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wagiran, 43, perajin perak dari Desa Banjarejo, Kecamtan Tanjungsari sedang memanasi bahan baku perak. (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Wagiran, 43, perajin perak dari Desa Banjarejo, Kecamtan Tanjungsari sedang memanasi bahan baku perak. (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

GUNUNGKIDUL—Perajin perak Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari mengharapkan perhatian pemerintah terkait modal dan peralatan kerja. Selama ini perajin mengaku masih menggunakan alat-alat tradisional dengan kondisi memprihatinkan.
Advertisement

Salah seorang perajin, Wagiran, 40, mengatakan alat-alat yang dipakainya telah rusak.

“Seperti gembosan, plepet, semuanya sudah jelek kondisinya,” kata Wagiran kepada Harian Jogja beberapa waktu lalu.

Wagiran mengatakan, pemerintah belum pernah memberikan bantuan modal kepada perajin perak sepertinya. Bekerja sebagai perajin sejak 1984, Wagiran merasakan minimnya perhatian dari instansi terkait.

Advertisement

Selama ini Wagiran menyetor kerajinan perak ke Kotagede, Jogja. Selain perak, dia juga biasa melayani pembuatan kerajinan tembaga. “Seperti buat bros, mahkota, kalung. Saya membuatnya setengah jadi,” katanya.

Menurutnya, ada tiga perajin perak di Desa Banjarejo termasuk dirinya. Wagiran mengambil bahan perak dari Kotagede, mengkreasikannya di Gunungkidul, lalu menyetorkannya kembali ke Kotagede.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif