SOLOPOS.COM - Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi (paling kiri), Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi dan istri meninjau galeri perak di Desa Pampang, Rabu (18/12/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hasil kerajinan perak asal Gunungkidul selama ini dipasarkan melalui Kotagede, Jogja dan beberapa daerah lain. Kini perajin perak Gunungkidul bisa menjualnya sendiri melalui galeri atau showroom yang dibangun di Desa Pampang dan Desa Sodo, Kecamatan Paliyan.

Keberadaan galeri bantuan dari PT.Perusahaan Gas Negara (PGN) tersebut nantinya menjadi pusat pameran dan penjualan hasil kerajinan perak di Desa Pampang dan Desa Sodo. Tidak hanya membangunkan galeri, PGN juga membina perajin perak melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan nilai jual hasil kerajinannya.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi mengatakan, saat ini perajin perak di Desa Pampang dan Sodo yang dulunya belajar di Kotagede, mampu mendirikan usaha sendiri. Para perajin terus berkembang diri secara kualitas dan desain supaya lebih maju dalam pemasaran dan produksinya.

“Dengan memberikan bantuan pelatihan dan mengikutsertakan dalam pameran para perajin nantinya bisa mempunyai usaha dan kerja sama yang baik, sehingga produk yang sudah dihasilkan bisa menjadi unggulan dan disukai konsumen,”  kata Riza seusai meresmikan galeri perak di komplek Balai Dusun Kedungdowo, Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Rabu (18/12/2013).

Riza berharap dengan adanya galeri perak, mampu menginspirasi perajin untuk terus meningkatkan produksinya sehingga menunjang kemandirian ekonomi masyarakat. Galeri perak tersebut juga akan menambah alternatif kunjungan wisata di Gunungkidul. “Sekarang wisatanya bertambah bukan hanya wisata pantai tapi wisata belanja dan wisata kerajinan,” ucap Reza.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi upaya PGN merupakan kesempatan yang baik bagi masyarakat supaya kerajinan perak dan tembaga di Desa Pampang dan Desa Sodo makin dikenal luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Immawan menyatakan, Gunungkidul harus dikenal sebagai daerah yang potensi ekonominya tinggi dan memiliki industri kreativitas yang memberi kesejahteraan kepada masyarakat.

Immawan mengakui meski upaya pemkab terus dilakukan untuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah  (UMKM) dengan pelayihan dan pameran, kendala modal dan sarana promosi masih menjadi persoalan.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen PGN untuk membantu mitra binaan karena sesuai dengan visi pemerintah kabupaten Gunungkidul untuk membuat masyarakat menjadi mandiri dan kompetitif,” ujar Immawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya