SOLOPOS.COM - Sartono menata terompet buatannya di Pedak, Bantul, Kamis (28/12/2017). (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)

Pesanan dari hotel-hotel kini juga sudah tidak ada lagi

Harianjogja.com, BANTUL-Perajin terompet tahun baru di Pedak, Bantul mengaku mengalami penurunan permintaan pesanan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diduga karena cuaca dan munculnya mainan modern.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Salah satu pembuatan terompet tahun baru Sartono mengatakan, biasanya terompet sudah mulai habis (25/12/2017). Namun, hingga Kamis (28/12/2017) stok masih banyak. “Biasanya sudah mulai habis, sekitar 7.000-an terompet terjual. Namun, sampai saat ini 5.000 saja belum sampai,” ujarnya, Kamis (28/12/2017).

Dia menduga, penurunan permintaan itu karena cuaca yang sering hujan sehingga toko-toko atau pengecer enggan mengambil lantaran risiko kerusakan. Setelah 39 tahun berjualan terompet, ia melihat semakin hari semakin turun permintaannya. Pesanan dari hotel-hotel yang biasa dia dapat, kini juga sudah tidak ada lagi. Ia hanya bisa berharap adanya kenaikan penjualan.

Harga yang dipatok dari terompetnya yaitu dari harga Rp5.000-Rp25.000, tergantung jenisnya. Beberapa jenis terompet misalnya terompet biasa, terompet naga, terompet dengan berbagai hiasan kartun anak agar menarik.

Omzet yang biasa dia dapat jika menjelang tahun baru sebelumnya Rp5 juta,  kini menurun drastis. Harga bahan baku yang ia gunakan juga semakin mahal dan dikeluhkan para perajin. Ia mengatakan, perajin yang bersamanya dahulu sekitar 10 orang kini hanya lima orang karena telah memilih pekerjaan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya