SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN – Perampok bersenjata api dan parang menyatroni rumah Hartanto, warga Juwangen, Jalan Solo Km 11 RT06/RW02, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (1/12/2013) sore.

Pelaku hanya butuh waktu 15 menit untuk menjalankan aksinya. Akibat kejadian ini korban menderita kerugian Rp24 juta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com di lokasi kejadian, pelaku diperkirakan berjumlah sekitar lima hingga enam orang.

Mereka memarkir mobil yang dikendarai sejenis Toyota Avanza berwarna merah di depan rumah korban. Sebelum masuk, komplotan ini merusak kunci regol pagar rumah kemudian mencongkel pintu rumah bagian depan.

Pemilik rumah, Hartanto bersama istrinya saat kejadian sedang pergi ke gereja. Hanya ada satu anaknya yang berada di rumah yakni Yohanes Wahyu Budiono, 32.

Wahyu Budiono menceritakan, sebelum komplotan masuk ke kamarnya di lantai dua, ia mendengar suara orang menggebrak pintu sebanyak tiga kali.

“Saya tidur baru lima menit, ada suara bragggh sekitar tiga kali,” terangnya saat ditemui di Mapolsek Kalasan, Senin (2/12/2013).

Beberapa detik kemudian ia berusaha beranjak dari tempat tidur dan mengintip keluar kamarnya yang kebetulan tidak terkunci. Hanya, saat bersamaan ia mengintip, ada orang berambut gondrong menggunakan topi juga mengintip ke kamar. Keduanya pun saling memandang dengan kaget.

Orang itu kemudian masuk ke dalam kamar Wahyu dengan membawa celurit dan parang. Mereka sempat mengatakan, akan merampok.

Setelah itu disusul orang berbadan tinggi kurus ikut masuk ke kamarnya dengan membawa linggis. Saat itu, kata dia, posisinya terdiam di belakang pintu karena ketakutan. Kemudian datang lagi orang ketiga dengan menodong senjata api jenis revolver dari balik pintu ke arahnya.

Pria itu mengancam jika berteriak, komplotan itu tak segan-segan untuk menembaknya. Para pelaku tidak ada yang memakai penutup kepala.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saat itu saya dengar ada sekitar dua orang di lantai bawah yang sedang mengobrak-abrik,” kata dia.

Ia menambahkan, dua orang dari ketiganya kemudian mengikat kedua tangannya. Wahyu didorong keluar kamar, ia dijongkokkan dengan posisi berlutut. Setelah itu pria yang berambut gondrong dan pria berbadan kurus dari anggota komplotan itu mengikat kedua kakinya serta melakban mata serta mulut Wahyu.

Ketika itu Wahyu tak bisa melihat aktivitas mereka. Tetapi, kata dia, terdengar suara mengobrak-abrik setiap kamar untuk mencari barang berharga. Mereka juga menanyakan letak kamar orangtuanya. “Mereka sempat bertanya, mana kamar mama kamu,” kata Wahyu.

Wahyu pun tak bisa berbuat banyak, ia memberitahukan lokasi perhiasan di almari rias kamar orangtuanya.

Komplotan ini kemudian mencongkel almari tersebut dan mengambil perhiasan emas seperti gelang dan kalung serta uang tunai Rp1 juta. Saat dihitung total kerugian akibat perampokan itu sebanyak Rp24 juta.

Menurutnya, tidak lebih dari 15 menit komplotan itu beraksi. Ia baru mulai membuka ikatan tangannya setelah komplotan itu sudah benar-benar pergi dan tidak ada suara berisik mengobrak-abrik ruangan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya