SOLOPOS.COM - Petugas dari Polres Kulonprogo bersama tim Inafis Polda DIY melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah rumah pemilik minimarket di Dusun Dukuh, Desa Sindutan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Jumat (3/6/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Perampokan Kulonprogo yang menimpa pemilik minimarket, masih terus dicari pelakunya

Harianjogja.com, KULONPROGO- Polres Kulonprogo menjalin kerja sama dan koordinasi dengan jajaran kepolisian di kabupaten/kota dan bahkan provinsi lain untuk mengungkap kasus perampokan di Dusun Dukuh, Desa Sindutan, Kecamatan Temon, Kulonprogo yang terjadi pada Jumat (3/6/2016) pekan lalu. Langkah itu diyakini mampu mempersempit gerak para pelaku.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

(Baca juga : PERAMPOKAN KULONPROGO : Perampok di Rumah Pemilik Minimarket Diduga Lebih dari 5 Orang)
Hal itu diungkapkan Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi, Senin (6/6/2016). Kerja sama lintas wilayah cenderung difokuskan untuk melacak keberadaan sebuah truk milik korban yang ikut dibawa kabur oleh pelaku. Kendaraan tersebut diperkirakan tidak hanya bisa berada di sekitar Kulonprogo atau kabupaten/kota lain di DIY.

“Jadi kerja sama juga kami jalin dengan Polres di provinsi lain, khususnya Jawa Tengah yang meliputi Magelang, Purworejo, dan sekitarnya,” ucap Nanang.

Nanang memaparkan, Polres Kulonprogo tengah menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang juga ditangani tim Inafis Polda DIY. Sembari menanti, petugas juga terus menganalisis Berita Acara Pemeriksaan (BAP) berdasarkan hasil keterangan dari para saksi untuk menyusun profil karakteristik pelaku.

Setidaknya ada lima orang yang diperiksa kembali usai kejadian perampokan di rumah pemilik minimarket tersebut. Mereka adalah anak dan keponakan korban serta para tetangga yang malam itu bertugas ronda.

Para pelaku juga berusaha ditelusuri petugas dengan melacak keberadaan empat ponsel milik korban yang ikut terampas. Mereka pun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari bukti mengenai kemungkinan adanya keterlibatan pelaku yang mengenal korban. Dugaan itu muncul karena salah satu korban mengaku sempat mendengar pelaku memanggil nama anaknya saat beraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya