Solopos.com, JOGJA — Perayaan malam Tahun Baru 2022 di tiga lokasi di Kota Jogja, yakni Malioboro, Alun-alun, dan Tugu, menyisakan sekitar 5 ton sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dibantu sejumlah komunitas mulai dari dari Green Clean Jogja, Komunitas Garuk Sampah hingga komunitas lintas agama, mengambil sampah-sampah tersebut, Sabtu (1/1/2022) dini hari.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko, menyatakan jumlah sampah yang dihasilkan dari perayaan Tahun Baru tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perayaan malam Tahun Baru pada kondisi normal bisa menghasilkan sampah hingga 15 ton. Penurunan itu terjadi karena dilakukan pembatasan serta adanya sistem buka tutup arus lalu lintas.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
“Karena banyak jalan yang ditutup dan ada manajemen lalu lintas, sangat membantu membatasi keramaian,” katanya Haryoko kepada Harianjogja.com, Sabtu (1/1/2022).
Baca Juga: Malioboro Jadi Lautan Manusia, Pemkot Jogja Khawatir Sekaligus Senang
Ia menambahkan sampah itu dikumpulkan dari berbagai titik seperti Tugu, Malioboro, hingga Alun-Alun. Adanya sistem buka tutup di Malioboro, membuat kawasan ini tidak terlalu banyak sampah dibandingkan Titik Nol, Alun-Alun dan Tugu. Sampah tersebut sementara ini disimpan di truk, karena TPST Piyungan masih libur.
Jumlah sukarelawan yang membantu menyingkirkan sampah sekitar 100 orang. Pemungutan sampah dimulai pukul 03.00 WIB Sabtu (1/1/2022) hingga pukul 06.00 WIB.
“Ada sekitar 100 sukarelawan yang ikut membantu. Untuk yang komunitas fokus pembersihan di titik nol, Malioboro tidak begitu banyak, yang banyak itu Titik Nol sampai Alun-alun. Pembersihan berlangsung dari Subuh pukul 03.00 WIB di awali di Malioboro sampai selesai jam 06.00 WIB,” katanya.