SOLOPOS.COM - Ilustrasi kerusakan jalan (JIBI/Solopos/Antara)

Dishub menilai selain jalur alternatif Bantul timur kini jalur alternatif barat juga sudah mulai ramai dilalui pengendara.

Harianjoja.com, BANTUL- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul akan melakukan kajian berupa manajemen rekayasa jalan khususnya untuk jalan alternatif Bantul barat. Dishub menilai selain jalur alternatif Bantul timur kini jalur alternatif barat juga sudah mulai ramai dilalui pengendara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Sub Bagian (Dishub) Kabupaten Bantul, Agung Kurniawan mengatakan untuk jalur alternatif Bantul barat salah satunya yakni jalanan di wilayah Pandak-Pajangan-Kasian- sampai ke kota Jogja, memang sudah layak dilalui namun masih ada beberapa titik jalan dinilai masih rawan kecelakaan.

“Di jalur barat, lokasi yang masih sangat rawan yakni di simpang tiga Siangan pasalnya lokasi jalan di simpang tiga tersebut sangat menikuk sementara luas jalan masih kurang standar,” jelasnya, Minggu (24/7/2016).

Dikatakannya di simpang jalan tersebut pihaknya akan melakukan kajian manajemen rekayasa dengan melakukan kajian geometrik simpang jalan. Ia mengatakan selama ini simpang siangan masih sangat rawan dengan kondisi jalan yang sempit dan sangat menikuk sehingga akan sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan saat kendaraan baik motor dan mobil tidak bermanuver dengan baik.

“Output kajian yang jelas adalah pelebaran jalan, agar kendaraan yang akan berbelok memiliki luas jalan yang lebih luas. Palin tidak ya jalan harus ideal untuk maneuver kendaraan roda empat,” ujar Agung.

Kemudian selain melakukan kajian untuk pelebaran jalan, di jalur alternatif barat juga masih minim dengan fasilitas Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Kata dia, jalur-jaur alternatif Bantul barat akan terus diupayakan karena sangat potensial untuk penambahan jalur alternatif.

“Saat ini jalur di wilayah pandak juga baru tujuh titik PJU, Padahal tahun ini kita mengusulkan lebih banyak PJU. Namun karena jalur jika melihat kondisi jalan alternatif lain lebih membutuhkan sehingga PJU diprioritaskan untuk jalur yang sudah sangat ramai,” katanya.

Agung juga menambahkan, kendala selama ini untuk pemasangan lampu PJU adalah kendala status jalan, karena hingga saat ini masih banyak juga jalan yang menjadi kewenangan provinsi yang ada di wilayah Bantul belum diberi lampu PJU. Namun demikian masyarakat yang tidak mengetahu hal tersebut selalu menyampaikan keluhan ke Dishub Bantul, sehingga perlu selalu dilakukan koordinasi dengan Dishub DIY.

“Contoh lain jalan Imogiri Barat dan Timur, jalan tersebut memang ada di wilayah Bantul, namun kewenangan milik provinsi jadi setiap ada keluhan perlu penambahan PJU keluhan selalu kepada kami, sementara kami hanya bisa membantu untuk mengkordinasikan provinsi saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya