Perbaikan Jembatan Kaligintung butuh Rp50 juta

Pondasi Jembatan Kaligintung rusak. Foto diambil Kamis (5/1) (HARIAN JOGJA/ABDUL HAMIED RAZAK)

KULONPROGO—Akibat diterjang banjir awal tahun ini, jembatan utama di Desa Kaligintung, Temon terancam ambrol.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Desa Kaligintung, Hapson Purnomo menjelaskan, rusaknya jembatan tersebut selain karena penaruh usia juga akibat terjangan banjir yang terjadi awal bulan ini. “Pondasi bagian Selatan sudah mulai ambrol. Padahal, fungsi jembatan sangat vital,” jelasnya saat ditemui Harian Jogja, Kamis (5/1).

Menurut dia, jembatan tersebut merupakan jembatan utama yang menghubungkan antar dusun di Kaligintung. Bahkan, warga di desa lainnya, seperti Desa Demen dan Kulur juga menggunakan jembatan itu. “Terutama para pelajar yang bersekolah di wilayah Kecamatan Temon. Sekarang sudah tidak bisa dilalui mobil,” tambah Hapson.

Dari perhitungan sementara, perbaikan jembatan tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp30 juta sampai Rp50 juta. Sebelumnya, kata Hapson, warga sudah memperbaiki jalan jembatan tersebut dengan cara menyemen jalan jembatan yang berlubang. Namun, karena kondisinya semakin mengkhawatirkan, warga terpaksa menutup sebagian jalan jembatan agar tidak dilalui kendaraan berat.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo, Eko Susanto menjelaskan, hingga kini belum mendapat laporan mengenai kerusakan jembatan tersebut. Namun, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti temuan tersebut.

“Kemungkinan surat (pemberitahuan) belum masuk. (Kalau surat masuk) DPU pasti akan menindaklanjuti dengan melihat kondisi di lokasi. Namun sampai saat ini belum ada informasi. Besok (hari ini) kami akan langsung mengeceknya,” tutur Eko saat dihubungi.(Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)