Jogja
Sabtu, 9 November 2013 - 16:04 WIB

PERCERAIAN PNS : Gaji Besar dan Tunjangan Jadi Pemicu Perceraian PNS di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dok/JIBI)

Harianjogja.com, BANTUL- Bupati Bantul Sri Surya Widati menduga menduga gaji besar dapat memicu perubahan pola pikir dan gaya hidup PNS. Dampak tidak langsungnya, setiap bulan ada permohonan PNS di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul yang mengajukan cerai.

“Dan ini sebenarnya godaan bagi PNS itu sendiri. Mentang gaji tambah lalu mau kawin lagi. Saya sangat prihatin ini sampai saya berpesan pada haji setibanya dari tanah suci kemarin ikut menyikapi. Minimal kalau ada PNS konsultasi perceraian arahkan bukan jalan cerai,” ungkapnya, Jumat (8/11/2013).

Advertisement

Secara persis bupati mengaku tidah hafal jumlah PNS mengajukan izin cerai setiap bulannya. Namun bupati menilai ada kenaikan dibanding tiga tahun sebelumnya.

Sebelumnya, istri mantan Bupati Bantul, Idham Samawi ini mengaku gerah karena sering menemukan PNS mengajukan izin menceraikan pasangan hidupnya. Diakui bupati sejak adanya tunjangan sertifikasi perceraian di kalangan PNS cenderung meningkat.

“Saya prihatin untuk hal ini. Kenapa musti bupati juga yang harus memutuskan nasib perceraian PNS,” katanya.

Advertisement

Sri Suryawidati mengaku tiap bulan hampir menemukan surat pengajuan perceraian PNS. Ia pun terpaksa menunda-nunda pemberian tanda tangan rekomendasi sebagai persetujuan pengajuan perceraian tersebut dengan alasan bukan mempersulit surat izin, melainkan agar waktu pengurusan lebih panjang.

“Harapan saya dengan waktu lebih panjang menunggu saya tanda tangan ada upaya perbaikan diri keduanya dan tak jadi cerai,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif