Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Manager Research And Training Center Rifka Annisa, Saeroni mengatakan menurunkan angka perceraian dalam dilakukan dengan berbagai hal. Salah satunya dengan memberikan pendidikan pra-pernikahan.
“Banyak manfaat didapatkan pasangan jika mendapatkan pemahaman sejak awal tentang risiko dalam pernikahan. Jika itu diberikan sejak awal,
kedua mempelai menjadi paham dan benar-benar siap menuju ke jenjang pernikahan,” tegas Saeroni saat ditemui di sela-sela kegiatan Gerbang Marhamah 2 di Bangsal Sewokoprojo, Selasa (10/12/2014).
Dia menambahkan, masa rawan terjadinya perceraian saat usia perkawinan memasuki tahun kedua dan tahun kelima. Di masa itu, kedua
pasangan benar-benar diuji apakah akan bertahan atau putus di tengah jalan.
“Masa itu memang menjadi masa paling rawan. Sebab, banyak pernikahan yang kandas di rentang waktu itu. Dari data yang ada juga
memperlihatkan 10 persen dari keseluruhan pasangan menikah, berpotensi besar untuk bercerai,” papar dia.