SOLOPOS.COM - Penyuluhan para pencandu narkoba di Blitar, Rabu (10/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Peredaran narkoba di Gunungkidul perlu diwaspadai dengan banyaknya wisatawan menuju objek-objek wisata baru

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY kembali melakukan giat pemberantasan narkoba. Melalui program Diseminasi Informasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kali ini sasaran sosialisasinya meluas.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Sebelumnya ditujukan pada kalangan pendidikan, kini sampai pada organisasi di masyarakat. Kegiatan tersebut digelar di aula gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gunungkidul, Kamis (7/4/2016).

Kondisi Gununungkidul yang kini telah mulai berkembang, khususnya di sektor pariwisata menimbulkan kecemasan yang cukup dalam. Pasalnya, besar kemungkinan para wisatawan yang berasal dari luar daerha membawa masuk barang haram dan menyebarkan budaya untuk mengkonsumsi narkoba pada masyarakat lokal.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pecegahan dan Pemberdayaan masyarakat, Bambang Wiryanto. Ia mengatakan bahwa dalam tahap pembangunan sebuah daerah biasanya dibarengi dengan masuknya para pendatang baru.

Dalam hal tersebut yang dimaksud ialah wisatawan luar daerah. Menurutnya dapat membuka kesempatan bagi para pendatang untuk melakukan peredaran narkoba.

“Terutama di Gunungkidul yang saat ini mulai menjadi destinasi wisata, kita harus selalu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat,” ungkapnya, Kamis (7/4/2016).

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga akan membekali sejumlah perwakilan dari organisasi keagamaan yang ada di daerah Gunungkidul yakni Muhammadiyah.

Pihaknya mengharapkan agar dapat menjalin kerjasama antara BNNP dengan kader-kader keagamaan yang berada di setiap daerah untuk dapat menyampaikan informasi terkait bahaya narkoba.

“Tokoh-tokoh masyarakat khususnya yang berbasis agama dapat menyampaikan informasi melalui dakwah-dakwahnya dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di Masyarakat Gunungkidul,” kata dia.

Salah seorang guru SMK Muhammadiyah di Wonosari, Gunawan, yang turut menjadi peserta mengatakan pihaknya juga akan berperan serta untuk memberantas narkoba terutama di lingkungan terdekatnya. Menurutnya, di lingkungan terkecil dahulu yang harus diperhatikan.

“Saat ini pelajar sudah mulai banyak yang ikut-ikutan, Satgas anti narkoba di sekolah harus digiatkan,” ujar dia.

Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 25 peserta dari berbagai macam latar belakang, di antaranya tenaga pendidikan dan tenaga medis itu juga mendapatkan beberapa fakta ternyata saat ini sudah mulai banyak anak-anak usia dini yang mulai coba-coba mendekati narkoba. Mereka sepakat untuk memerangi narkoba secara bersama-sama demi terciptanya masyarakat Gunungkidul yang sehat tanpa Narkoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya