SOLOPOS.COM - Petugas BNN menunjukkan kue ganja dan bahan olahannya di Gedung BNN, Jakarta, Senin (13/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Peredaran narkoba dengan berbagai macam bentuk menuntut konselor mampu meningkatkan kemampuan.

Harianjogja.com, BANTUL-Dalam acara Diklat Peksos dan Konselor Adiksi, Khofifah Menteri Sosial Indar Parawansa mengatakan, saat ini para konselor yang melakukan rehabilitasi sosial korban napza harus memperkaya kemampuannya.Lantaran tren peredaran napza kian canggih.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Sekarang ini napza dibuat jadi kue brownies, permen dan lainnya. Jadi strategi penanganannya juga harus diperbaharui. Mungkin tidak sama strategi lima tahun lalu dengan saat ini,” kata dia, Jumat (12/6/2015).

Khofifah juga meminta masyarakat segera melapor ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang ada di tiap provinsi bila ada anggota keluarganya yang menjadi korban napza, agar korban segera direhabilitasi.

Saat ini terdapat 119 IPWL yang menerima laporan. Korban yang dilaporkan akan mendapat kartu IPWL.

“Kalau korban memegang kartu ini pastinya dia sedang dalam tahap rehabilitasi, jadi polisi tidak bisa menangkapnya,” lanjut dia.

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional III Jogja, Nur Pujiyanto mengatakan, dalam diklat yang digelar sejak 11 Juni lalu diikuti 168 peksos dan konselor adiksi dari enam provinsi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya