SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sektor wisata masih menjadi andalan DIY.

 

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/google image)

Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi DIY pada 2016 sebesar 4,9% hingga 5,3%. Sektor wisata masih menjadi andalan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso mengatakan, dengan potensi yang dimiliki, perekonomian DIY memiliki kans untuk tumbuh lebih besar pada 2016. Pertumbuhan ekonomi DIY pada 2015 secara keseluruhan sebesar 4,8% hingga 4,9%. Hal itu dilihat dari pertumbuhan ekonomi dalam tiga triwulan di 2015 yakni sebesar 4,15% pada triwulan I, 4,74% pada triwulan II, dan 5,3% pada triwulan III.

“Prospek ke depan sangat baik terutama didukung pariwisata. Perekonomian DIY diperkirakan tumbuh 4,9 persen hingga 5,3 persen,” ungkap dia ketika ditemui di sela-sela Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 dengan tema Sinergi untuk Percepatan Transformasi di KPBI DIY, Jogja, Selasa (22/12/2015).

Arief mengungkapkan, sektor pendorong ekonomi paling signifikan di DIY adalah wisata. Dampak dari pertumbuhan wisata bisa menyentuh sektor-sektor lain seperti perdagangan dan transportasi. Pariwisata tidak selalu identik dengan pertumbuhan di sektor perhotelan. Sumbangsih perhotelan terhadap pertumbuhan ekonomi DIY memang hanya 10%. Namun, untuk sumbangan total sektor pariwisata, termasuk hotel di dalamnya, kepada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY sebesar 34%.

Kekuatan wisata di DIY yang utama adalah budaya, alam, dan minat khusus. Potensi wisata minat khusus di DIY bisa dikembangkan lagi dengan memanfaatkan sektor unggulan yakni pendidikan. Salah satu caranya, bisa dengan menggelar seminar tingkat nasional dan internasional di DIY. Selain itu, wisata khusus kesehatan juga bisa dikembangkan dengan menyediakan layanan kesehatan yang baik. DIY harus bisa menjadi daerah tujuan untuk berobat dengan memiliki kualitas pelayanan kesehatan yang sangat baik.

“Potensinya cukup besar. Oleh karena itu, pada 2016 potensi ini bisa dikembangkan utamanya menyongsong bandara. Bandara enggak mungkin berdiri sendiri tanpa lain-lain. Hal ini sekaligus menjadi kekuatan kita terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN karena usaha kecil jadi kekuatan DIY,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya