Jogja
Sabtu, 4 Februari 2017 - 04:40 WIB

PEREKONOMIAN DIY : Memaksimalkan Peran Jogja Incorporated

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Dok/JIBI)

Wadah ini diharapkan mampu mendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan lokal.

Harianjogja.com, JOGJA-Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di DIY sehingga rasio gini semakin kecil, perlu peran maksimal dari Jogja Incorporated. Wadah ini diharapkan mampu mendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan lokal.

Advertisement

Ketua Badan Pembina Jogja Incorporated (Jogja Inc.)GKR Mangkubumi mengatakan, Jogja Incorporated masih dalam masa penjajagan dan mendata potensi yang ada di DIY untuk dikembangkan dari sisi investasi. “Kami juga mencoba masuk dalam bidang-bidang kegiatan ekonomi,” kata dia, Jumat (3/2/2017).

Ia mengatakan, saat ini para pengurus Jogja Inc. terus melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Mereka juga mengajak para pengusaha untuk turut serta. Dengan banyaknya bisnis yang masuk ke DIY, maka pengusaha lokal jangan sampai hanya menjadi penonton saja.

Ia menyebutkan, salah satu proyek besar yang ada di DIY saat ini yakni pembangunan bandara baru di Kulonprogo. Pengusaha-pengusaha asli DIY bisa ikut serta, tetapi harus menyesuaikan dahulu antara kemauan dan kemampuan yang dimiliki. Mengenai kesempatan apa saja yang akan diambil, harus dibahas terlebih dahulu dalam sebuah rapat pleno.

Advertisement

“Namun, para pengusaha juga harus mendorong masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi,” tutur dia.

Pembangunan bandara baru membuak peluang besar untuk pengembangan ekonomi. Hal ini akan sayang jika tidak dimanfaatkan oleh masyarakat DIY sendiri, tetapi justru dikuasai investor dari luar. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya di dalam kawasan bandara saja, tetapi juga di daerah di luar bandara. Diharapakan, masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja. “Bagaimana ikut menjadi pelaku ekonomi agar dampak ekonomi yang baik bisa untuk warga DIY. Jangan sampai hanya dinikmati orang luar saja,” ungkap dia.

Masyarakat didorong untuk menampilkan potensi lokal yang ada, membangun desa wisata, membuat home industri seperti kerajinan, makanan, dan buah. Tujuannya, agar uang yang ada berputar dan dirasakan oleh masyarakat dan tidak hanya terlewati saja.

Advertisement

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY Budi Hanoto pernah mengatakan, rasio gini yang besar bisa disebabkan perekonomian ini hanya dikuasai oleh beberapa gelintir orang saja. Lalu, apakah investor tersebut berbasis di DIY atau tidak. Hal itu perlu dilihat dan penting karena ekonomi DIY terbuka di mana orang luar DIY bisa berinvestasi di DIY.

“Jogja Incorporated ini sangat penting agar DIY menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Jika keuntungan kembali ke DIY, maka akan memutar roda perekonomian DIY,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif