SOLOPOS.COM - Aktivitas penyadapan getah karet di kebun milik PTPN XVIII Ngobo, Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (16/3/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Perekonomian DIY mengalami kenaikan pada bulan Oktober

Harianjogja.com, JOGJA-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto mengatakan, nilai ekspor barang asal DIY yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Oktober 2016 sebesar US$30,078 juta, naik sebesar 26,11% dibanding bulan sebelumnya dengan nilai sebesar US$23,850 juta.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Dibandingkan setahun yang lalu, kumulatif Januari-Oktober, nilai ekspor turun sebesar 3,79%.

Tiga negara utama tujuan ekspor barang bulan Oktober 2016 adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang masing-masing sebesar 38,08%; 8,61%; dan 7,51%. Perkembangan nilai ekspor terbesar Oktober 2016 terhadap September 2016 sebesar 201,62% bertujuan ke negara Tiongkok.

Perkembangan terbesar kumulatif Januari-Oktober 2016 terhadap
Januari-Oktober 2015 (cumm. y-o-y) dengan peningkatan sebesar 34,25% bertujuan ke negara Perancis.

Nilai ekspor barang asal DIY ke kawasan ASEAN sebesar US$1,701 juta. Nilai tersebut naik 97,39% dibanding sebulan lalu. Tiga negara utama tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura, Vietnam, dan Malaysia masing-masing sebesar 64,40%; 13,19%; dan 10,27%.

“Pakaian jadi bukan rajutan (HS 62), barang-barang dari kulit (HS 42), dan barang-barang rajutan (HS 61), merupakan tiga kelompok komoditas utama dengan nilai ekspor tertinggi pada Oktober 2016 masing-masing sebesar 33,68%; 9,76%, dan 8,88%,” ungkap dia.

Perkembangan komoditas terbesar dari September 2016 ke Oktober 2016 adalah komoditas minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian (HS 33) yang meningkat sebesar 269,93%.

Perkembangan terbesar dari Januari-Oktober 2015 ke Januari-Oktober 2016 (cumm. y-o-y) adalah komoditas kertas/karton (HS 48) dengan peningkatan sebesar 139,77%. Ekspor barang asal DIY pada Oktober 2016 sebesar 60,94% dikirim melalui pelabuhan muat Tanjung Emas, Jawa Tengah.

Sementara itu, impor barang DIY pada Oktober 2016 melalui pelabuhan udara Adi Sutjipto senilai US$817.874 naik sebesar 65,15% dibandingkan September 2016. Jika dibanding setahun yang lalu, secara kumulatif Januari-Oktober mengalami peningkatan sebesar 169,43%.

Sebagian besar impor DIY pada Oktober 2016 berasal dari Hong Kong senilai US$303.167, setara dengan 37,07% dari seluruh nilai impor yang tercatat. Komoditas impor utama adalah komoditas kain tenunan khusus (HS 58) senilai US$264.362 atau sebesar 32,32% dari total nilai impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya