SOLOPOS.COM - Ilustrasi rokok (JIBI/Solopos/Antara)

Harga rokok yang naik setiap bulannya disebut-sebut memberi andil dalam inflasi tersebut.

 

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat bahwa inflasi Kota Jogja pada Februari 2016 terhadap Desember 2015 sebesar 0,44%. Harga rokok yang naik setiap bulannya disebut-sebut memberi andil dalam inflasi tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi BPS DIY Arjuliwondo mengatakan, harga rokok yang naik setiap bulannya mendorong inflasi Kota Jogja. Berdasarkan survei biaya hidup rumah tangga di Kota Jogja, pengeluaran untuk rokok menempati presentase yang besar selain beras. “Pada saat harga rokok bergejolak naik turun, dia [rokok] bisa menyumbang deflasi dan inflasi karena diagram timbangnya besar untuk konsumsi rumah tangga di Kota Jogja,” kata Wondo saat ditemui di ruangannya, Selasa (1/3/2016).

Menurutnya kenaikan harga rokok setiap bulan tersebut bisa jadi sebagai upaya pemerintah dalam menekan angka pengguna rokok di Indonesia. Harga rokok yang naik juga secara langsung menaikkan nilai konsumsi rumah tangga.

Pada bulan ini, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,25% dengan angka indeks sebesar 121,74 lebih tiinggi dibandingkan angka indeks bulan Januari sebsar 121,08.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menahan deflasi di antaranya gula pasir naik 3,17% yang memberi andil 0,02% untuk inflasi, gudeg naik 1,28% dan berandil 0,01%, serta rokok kretek filter naik 1,28% dan memberi andil 0,01%.

Laju inflasi secara year on year (yoy) sendiri sebesar 3,83%. Wondo mengatakan jika angka tersebut bertahan hingga akhir tahun maka inflasi Jogja dikatakan aman.

“Angka aman sampai akhir tahun,” tegas dia.

Namun jika dilihat secara month to month (mtm) dari bulan Februari 2016 terhadap Januari 2016, Kota Jogja mengalami deflasi 0,09%. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan turun 1,08%, kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga turun 0,02%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,26%. “Angka deflasi Jogja persis dengan nasional. Sama-sama 0,09 persen,” kata dia. Bernadheta Dian Saraswati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya