Jogja
Kamis, 14 Juli 2016 - 07:40 WIB

PERGURUAN TINGGI JOGJA : Alumni STTNAS Berharap Program Magang Digalakkan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solusi yang bisa diambil oleh PT adalah dengan menggalakkan program magang kepada mahasiswa

Harianjoja.com, SLEMAN-Alumni Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) yang juga merupakan guru besar Universitas King Abdul Azis Arab Saudi Prof. Anton Satria Prabuwono mengatakan, lulusan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia masih banyak yang belum siap bekerja.

Advertisement

Anton menuturkan, solusi yang bisa diambil oleh PT adalah dengan menggalakkan program magang kepada mahasiswa di industri-industri, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa mempraktikkan ilmu yang mereka miliki sejak awal kuliah. Kerja sama PT dan dunia industri amat dibutuhkan, karena dengan adanya kerjasama tersebut, maka industri bisa menjadi laboratorium bagi PT, begitu juga sebaliknya.

“Sinergi ini dibutuhkan untuk menemukan kecocokan antara apa yang dibutuhkan industri dengan apa yang dipelajari oleh mahasiswa. Ketidaksiapan lulusan membuat mereka masih harus mendapatkan banyak pelatihan dari industri saat mulai bekerja,” kata dia, di sela kunjungannya di kampus STTNAS Babarsari, Rabu (13/7/2016).

Lelaki yang juga mengajar di Universiti Kebangsaan Malaysia itu menambahkan, sejauh ini sistem pendidikan perkuliahan di Indonesia memberikan dampak yang cukup buruk terhadap perkembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Karena, sistem pendidikan seringkali ikut berubah seiring adanya perubahan atau pergantian kepemimpinan.

Advertisement

Padahal yang harus dilakukan sebenarnya adalah meningkatkan sisi positif dari sistem milik kepemimpinan sebelumnya, memperbaiki yang buruk dan bukan dengan serta merta mengganti dengan sistem yang baru.

Bukan hanya itu, kualitas dosen juga masih menjadi pertanyaan besar, mengingat tidak sedikit dari mereka masih sibuk meningkatkan kesejahteaan mereka masing-masing, dan kurang fokus pada pengembangan pendidikan bagi mahasiswa didik. Sebaiknya, fokus mereka tidak lagi banyak terpecah dengan proyek, membiarkan tenaga teknis yang mengerjakan proyek tersebut, sedangkan para dosen doktoral menjadi pengawas atau melakukan fungsi konseptor.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif