SOLOPOS.COM - Suasana seminar Imatetani bertajuk “Teknik Pertanian sebagai Kontributor Mekanisasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi Terbarukan” di Kampus Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogja, Rabu (2/3/2016). (ist)

Acara ini berlangsung mulai Rabu (2/3/2016) hingga Minggu (6/3/2016).

Harianjogja.com, SLEMAN – Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian Indonesia (Imatetani) menggelar kongres ke-10 di Jogja, tepatnya di Kampus Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogja. Acara ini berlangsung mulai Rabu (2/3/2016) hingga Minggu (6/3/2016).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kongres ini diawali dengan kegiatan seminar nasional bertajuk “Teknik Pertanian sebagai Kontributor Mekanisasi untuk Kedaulatan Pangan dan Energi Terbarukan”. Seminar ini mendatangkan beberapa pemateri nasional.

Ketua Acara Seminar, Dimas Yudhistira mengatakan dalam kegiatan ini diikuti 16 perguruan tinggi (PT) dari total 18 PT yang memiliki program studi (prodi) teknik pertanian.

“Total kami ada 180 peserta. Di sini peserta bisa mendapatkan informasi terbaru soal teknik pertanian dan energi tebarukan dari para pakar,” kata Dimas disel-sela acara seminar, Rabu (2/3/2016).

Pemateri dalam seminar kali ini, antara lain Ketua Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), Delima Hasri Dharmawan, Konsultan Bio Energi, Profesor Muhammad Nurhuda, Kepala Seksi Perencanaan Program Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Efendi Manurung dan Staf Bidang Informasi dan Komunikasi Perhimpunan Teknik Pertanian (Perteta), Gatot Pramuhadi.

Efendi mengangkat makalah berjudul “Kontribusi Teknik Pertanian sebagai Agen Energi Terbarukan untuk Mencapai Ketahanan Energi”. Di sini dia ingin mengatakan jika perlu adanya efisien kebutuhan energi.

“Harus mulai digalakkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan, sesuai dengan harga keekonomiannya. Bila perlu disubsidi. Energi fosil seharusnya hanya dipakai sebagai penyeimbang saja,” jelas Efendi.

Sementara itu, Ketua Imatetani yang juga Mahasiswa Universitas Brawijaya, Lazuardy Tembang Smaradhana mengatakan acara seminar ini memang sebagai pembuka kongres ke-10. Rencananya kongres akan diadakan di Kawasan Wisata kaliurang.

“Kami dalam kongres ini akan memilih pengurus baru termasuk membahas arah kegiatan pada tahun 2016 hingga 2017. Harapannya kongres ini bisa berjalan dengan lancar,” kata Lazuardy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya