SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan tol. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JOGJA — Pembangunan fisik atau konstruksi Tol Jogja-Bawen akan dimulai pada akhir Maret 2022 atau sebelum bulan Ramadan. Pembangunan fisik itu akan diawali dengan peletakan batu pertama atau ground breaking di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Bawen, Wijayanto, mengungkapkan berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaksanaan peletakan batu pertama kemungkinan dilaksanakan akhir Maret 2022 atau sebelum bulan puasa. Meski demikian, ia belum mendapatkan kepastian dari pusat, dalam hal ini Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Kemungkinan akhir bulan ini sebelum puasa, masih bocoran-bocoran dicari yang pas, perkiraan mudah-mudahan. Akhir bulan ini biar segera ada pekerjaan fisik tolnya,” katanya Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Jogja-Bawen Diharap Tanpa Masalah

Wijayanto menambahkan sampai saat ini belum mendapatkan lokasi yang tepat untuk ground breaking. Tetapi kemungkinan besar di salah satu lokasi yang berada di Selokan Mataram. Pertimbangannya, karena Selokan Mataram merupakan elevated, atau tol layang sehingga lebih cocok dari sisi konstruksi, sedangkan kawasan Tirtoadi at grade, atau jalan tol datar.

“Antara dua itu di Selokan Mataram atau Tirtoadi yang at grade, masih cari lokasi yang tepat,” ujarnya.

Sembari menunggu proses ground breaking, saat ini Satker sedang mengejar penyelesaian sisa 8% tanah dengan karakteristik khusus selain Sultan Grond yaitu tanah kas desa dan tanah wakaf. Untuk tanah kas desa akan segera dibahas melalui musyawarah desa sebagai landasan untuk mengajukan permohonan ke Gubernur DIY untuk melepas tanah kas desa.

“Untuk tanah wakaf sama, masih dalam proses komunikasi dengan takmir, ada rapat dengan Kemenag [Kementerian Agama] waktunya setelah bulan depan atau jelang puasa. Tanah wakaf ini rata-rata masjid dan musala,” ujarnya.

Baca juga: Dilewati Tol Demak-Tuban, Kudus Minta Exit Tol

Adapun total dari 8% tanah dengan karakteristik khusus ini dengan luas tidak lebih dari 10 hektare. Sedangkan ganti rugi lahan dan bangunan diperkirakan mencapai Rp200 miliar.

Ia pun menargetkan seluruh pembebasan lahan Tol Jogja-Bawen selesai sebelum Juni 2022. “Tetapi perpanjangannya tetap kami ajukan karena habis pada Desember 2022 dan enam bulan sebelumnya harus mengajukan ke daerah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya