SOLOPOS.COM - Infografis TPA Piyungan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BANTUL — Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi menutut Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan secara permanen mulai hari ini, Selasa (5/3/2024). Penutupan TPA yang terletak di Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, itu digelar melalui sebuah cara seremoni.

Penutupan TPA Piyungan secara permanen itu rencana digelar dengan seremonial yang dihadiri Sekda DIY, Beny Suharsono. Seremoni penutupan TPA Piyungan secara digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY melalui undangan yang diterbitkan.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Koordinator Kelompok Substansi Analisis Hubungan Masyarakat DIY, Ditya Nanaryo Aji, membenarkan terkait penutupan permanen TPA Piyungan. “Iya betul [dilakukan penutupan permanen], ada seremoninya,” kata Ditya melalui pesan singkat, Selasa.

Dalam undangan penutupan permanen TPA Piyungan yang diterbitkan DLHK DIY bahwa langkah itu merupakan bagian dari pelaksanaan kebijakan desentralisasi penuh pengelolaan sampah oleh kabupaten/kota se-DIY dan memperingati Hari Peduli Sampah. Penutupan permanen dilakukan dengan pemagaran TPA Piyungan.

“Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2024 dengan tema Pencanangan Desentralisasi Pengelolaan Sampah di Kabupaten/Kota. Kemudian Peletakan batu pertama penutupan/pemagaran TPA Regional Piyungan dan peletakan batu pertama fasilitas pengolah sampah RDF Pemerintah Kota Jogja”.

Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan penutupan TPA Piyungan secara permanen itu merupakan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan. Semua tahapan mulai dari sosialisasi dan juga koordinasi dengan wilayah terkait sudah dilaksanakan sejak lama, sehingga tinggal implementasi kebijakan desentralisasi sampah secara konkret.

“Pada hitungan teknis usia TPA Piyungan transisi dua itu akan penuh dan tidak mampu menampung sampah lagi sampai April. Makanya kita siapkan di Sleman, Bantul dan Kota Jogja,” jelasnya, Selasa.

Beny menilai kesiapan pemerintah kabupaten/kota di DIY, kecuali Kota Jogja, telah menunjukkan arah yang cukup positif soal penanganan sampah. Sleman sudah memulai pengolahan sampah untuk dikirim ke pabrik semen di Cilacap, Bantul lewat pengolahan tingkat kalurahan dan Jogja yang akan memakai pengolah sampah Refuse Derived Fuel (RDF).

“Mungkin terjadi dinamika di lapangan maka kita follow up terus dan hari ini kita ke TPA Piyungan untuk cek lapangan bersama-sama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya