SOLOPOS.COM - Budidaya ikan air tawar (ilustrasi)

Perikanan Bantul terus digenjot jumlah produksinya.

Harianjogja.com, BANTUL — Produksi budidaya ikan air tawar di Bantul mengalami penurunan. Dalam dua terakhir produksi ikan dari sejumlah kolam ikan budidaya di Bantul menurun hingga lebih dari 300 ton.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Baca Juga : PERIKANAN BANTUL : Pembudidaya Masih Datangkan Benih dari Luar, Bagaimana Peran BBI?

Hal itu diakui sendiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (Dipertahutkan) Pulung Haryadi. Saat ditemui Harianjogja.com, Kamis (12/1/2017) pagi, ia mengatakan, jumlah produksi ikan air tawar di tahun 2016 lalu hanya mencapai sekitar 11.000 ton saja. Padahal, di tahun 2015 lalu, jumlah produksi bisa mencapai angka 11.300 ton lebih.

Diakuinya, penurunan produksi itu mayoritas disebabkan maraknya penyakit yang menyerang ikan. Curah hujan yang tinggi diakuinya memang menjadi pemicu tumbuh suburnya jamur.

Dari data yang dihimpun Harianjogja.com, penurunan cukup drastis terjadi di dua komoditas ikan air tawar, yakni ikan gurame dan udang vaname. Produksi ikan gurame di tahun 2016 mencapai 1.867.860 kilogram, mengalami penurunan dari tahun 2015 yang mencapai 2.038.280 kilogram. Sedangkan udang vaname yang angka produksinya di tahun 2016 mencapai 507.308 kilogram mengalami penurunan dari yang sebelumnya mencapai 650.602 kilogram.Cuaca Ikut Berpengaruh

Terkait hal itu Pulung membenarkan, kondisi cuaca yang didominasi hujan memang tak menguntungkan bagi pembudidaya untuk membudidayakan ikan gurame. Sementara penurunan angka produksi udang vaname diperkirakannya lantaran kian banyaknya tambak udang di pesisir selatan yang gulung tikar.

“Itulah sebabnya, di tahun ini kami fokus pada pembenihan saja,” katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, penggenjotan produksi benih juga dilatarbelakangi oleh minimnya angka produksi benih ikan selama ini. Diakuinya, jumlah produksi benih ikan di Bantul.

Terkait hal itu Pulung mengakui, angka produksi benih dari 4 unit Balai Benih Ikan (BBI) dan 163 Unit Pembibitan Rakyat (UPR) hanya mencapai sekitar 83 juta ekor saja. Ironisnya, perbandingan produksi terbanyak justru dari UPR.

“Dari 83 juta ekor benih, 80,8 juta ekor di antaranya merupakan produksi UPR. Sebagian kecilnya yang lain produksi dari BBI kami,” katanya.

Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp500juta untuk perluasan kolam dan penambahan infrastrukturnya. Dengan begitu ia berharap bisa memenuhi kebutuhan benih ikan di Bantul yang diperkirakan mencapai 90-100 juta ekor per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya