SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Perikanan Gunungkidul diramaikan dengan penangkapan tongkol.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Nelayan Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul dalam beberapa bulan terakhir paceklik ikan, kini panen hasil tangkapan ikan terutama jenis tongkol.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Nelayan sudah mulai panen ikan, khususnya tongkol. Hasil tangkapan ini bisa menambah pendapatan nelayan setelah beberapa bulan pendapatan mereka minim,” kata Komandan SAR Korwil II Gunung Kidul Marjono, Selasa (18/8/2015).

Ia mengatakan ombak pantai selatan dalam dua minggu terakhir mengalami penurunan. Sehingga nelayan bisa melakukan aktivitasnya dengan aman. Ditambah lagi dalam bulan ini jenis ikan tongkol sedang bermigrasi.

“Ombak pantai selatan landai, sempat sampai lima feet saat beberapa hari lalu tetapi saat ini kondisinya sudah normal,” katanya.

Menurut dia, peningkatan jumlah tangkapan nelayan, yang mencapai 1,5 sampai dua kuintal per perahu membawa dampak ekonomi yang baik bagi nelayan setempat.

“Lumayan hasilnya, kemarin hampir semua perahu nelayan yang berangkat berjumlah 12 unit mendapatkan ikan tongkol semua,” katanya.

Sementara itu, salah seorang nelayan Pantai Baron Poniran mengatakan penangkapan ikan tongkol hitam biasanya dilakukan malam hari. “Ikan tongkol banyak didapatkan pada malam hari,” katanya.

Ia mengatakan harga ikan tongkol hitam dari Rp10.000 hingga Rp15.000 per kg, sehingga menguntungkan nelayan.

“Kami bersyukur hasil tangkapan ikan sudah mulai meningkat,” kata dia.

Poniman mengatakan ikan tongkol hitam memang biasa didapatkan nelayan pada bulan Juli-Agustus setiap tahunnya. “Panen ikan musiman setiap tahun,” katanya.

Terpisah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Gunung Kidul Rujimantoro menambahkan dari laporan yang diterimanya nelayan pantai selatan panen tidak hanya tongkol hitam, namun beberapa jenis ikan lainnya seperti tengiri, maleman dan beberapa jenis ikan lainnya.

“Nelayan saat ini sedang panen,” ucapnya.

Ia mengatakan panen bulan ini setelah terjadi gelombang pasang bulan lalu. Panen ini membawa keuntungan setelah hampir empat bulan mengalami paceklik ikan.

“Paling parah itu Maret dan April, nelayan tidak mendapat tangkapan ikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya