Jogja
Selasa, 7 Februari 2017 - 21:20 WIB

PERIKANAN KULONPROGO : Cuaca Buruk, Nelayan Lokal Tak Melaut

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agus Setiyadi, pedagang ikan laut terpaksa mengganti sebagai dagangannya menjadi ikan tawar yang dipasok dari Minggir, Sleman pada Selasa (7/2/2017). Ketersediaan ikan laut menipis karena nelayan lokal tak berani melaut karena cuaca buruk. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Perikanan Kulonprogo dipengaruhi cuaca ekstrem

Harianjogja.com, KULONPROGO — Cuaca buruk beberapa waktu belakangan menjadi penyebab nihilnya komoditas ikan laut di Pasar Wates. Sedikit ikan yang tersedia kini dipasok dari Semarang, Jawa Tengah dan Pacitan, Jawa Timur.

Advertisement

Agus Setiyadi, salah satu pedagang ikan di Pasar Wates mengatakan nelayan Kulonprogo tak berani melaut beberapa waktu belakangan karena angin laut yang kencang dan gelombang tinggi. Saat ini, dagangannya didominasi jenis ikan air tawar karena memang ikan laut sulit didapatkan. Jika ada, jumlahnya terbatas dan harganya mahal dibanding biasanya.

Kenaikan harga ikan laut dikatakan berkisar Rp10.000 per kilogram untuk semua jenis. Contohnya, bawal laut yang kini dihargai Rp70.000 per kilogram.

“Ikan dari nelayan sini [Kulonprogo] blas enggak ada, enggak berani melaut semua, anginnya banter,” ujarnya ditemui pada Selasa (7/1/2017).

Advertisement

Menurut dia, hal ini juga dikarenakan kapasitas dan perahu nelayan lokal yang terbatas. Nelayan di Pacitan sendiri diketahui baru mulai turun melaut beberapa waktu belakangan.

Biasanya, ia menyediakan hingga 10 jenis ikan laut setiap harinya. Namun, kini hanya ada 2 jenis ikan laut yang dijual yakni tuna dan bawal. Selain itu, udang dan cumi-cumi juga masih tersedia dan harganya relatif stabil.

Sementara jenis lainnya seperti bawal, gembung, salem, cakalang, dan tongkol sementara masih kosong. Agus menerangkan jika kelangkaan ini umum terjadi tiap kali cuaca buruk di bulan-bulan tertentu. Hal tersebut dianggapnya wajar karena memang resiko melaut para nelayan menjadi lebih tinggi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif