Jogja
Minggu, 3 Januari 2016 - 15:19 WIB

PERIKANAN KULONPROGO : Gelombang Tinggi, Nelayan Congot Paceklik

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ombak masih tinggi membuat hasil tangkapan ikan tidak memuaskan, sejumlah nelayan menarik sebuah perahu usai melaut untuk disandarkan ke tepi Pantai Congot, Kamis (12/11/2015). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Perikanan Kulonprogo mengalami penurunan tangkapan ikan.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Hasil tangkapan nelayan Pantai Congot, Kabupaten Kulonprogo, menurun sejak 15 hari terakhir karena musim paceklik ikan dan gelombang tinggi.

Advertisement

Anggota Kelompok Nelayan Bogowonto Congot Suparyono mengatakan hasil tangkapan nelayan hanya cukup untuk biaya operasional.

“Saat ini, pendapatan melaut hanya cukup membeli bensin. Kondisi ini berlangsung sejak 15 hari terakhir,” kata Suparyono, seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/1/2016).

Sebelum ada gelombang tinggi dan paceklik ikan, lanjut Suparyono, setiap melaut, nelayan akan menangkap ikan sedikitnya 50 kg atau sekitar Rp5 juta. Hasil tangkapan berupa bawal yang memiliki nilai jual tinggi.

Advertisement

Saat ini, kata dia, ikan hasil tangkapan berupa jahan, tombol, dan layur yang harga jualnya sangat murah.

“Kami berharap, kondisi cuaca bagus dan hasil tangkapan juga bagus,” harapnya.

Pedagang Ikan Laut Congot Kasiem mengatakan hasil tangkapan nelayan Pantai Congot turun drastis. Saat musim ikan, setiap melaut satu kapal bisa mendapat ikan 100 kilogram atau Rp5 juta hingga Rp10 juta.

Advertisement

Saat ini, kata Kasiem, nelayan mendapat hasil tangkapan ikan paling banyak 25 kilogram. Pendapatan mereka di bawah Rp200.000 setiap melaut.

“Harga ikan masih stabil tidak ada kenaikan, meski permintaan naik. Sehingga pendapatan mereka hanya cukup untuk biaya operasional. Setiap melaut membutuhkan biaya Rp150 juta untuk beli bensin, makan dan minum,” katanya.

Ia mengatakan harga ikan di tingkat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Congot yakni layur Rp20 ribu dan tertinggi Rp25.000, tombol ukuran kecil Rp10.000 – Rp15.000 per kg. Sedangkan harga bawal laut, tergantung ukuran dan kurs rupiah terhadap dolar karena ikan bawal merupakan komoditas ekspor.

“Kami tidak membeli bawal. Biasanya, petugas TPI langsung menjualnya ke eksportir di Cilacap, Jawa Tengah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif