SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang ikan di pasar tradisional. (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Perikanan Kulonprogo mengalami penurunan produksi

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kulonprogo mencatat adanya penurunan pada tingkat produksi perikanan tahun ini. Produksi perikanan bakal berusaha ditingkatkan kembali melalui optimalisasi pemberdayaan kelompok budi daya ikan (pokdakan).

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala DKPP Kulonprogo, Sudarna mengungkapkan, berdasarkan data terakhir yang dihimpun instansinya, capaian produksi perikanan sepanjang 2016 diketahui sebanyak 13.454 ton. Angka tersebut lebih sedikit dibanding tahun 2015 yang tercatat 14.338 ton.

“Memang ada penurunan yang cukup besar,” kata  Sudarna, Rabu (28/12/2016).

Sudarna berpendapat, rencana pembangunan bandara menjadi salah satu penyebab turunnya tingkat produksi perikanan, khususnya di wilayah Temon. Kegiatan produksi menjadi tidak maksimal karena perhatian pembudidaya ikan terbelah, terlebih mereka yang juga termasuk warga terdampak. Jenis ikan yang produktivitasnya berkurang antara lain lele, gurami, dan nila.

Pembangunan bandara juga disebut mengurangi lahan perikanan hingga setidaknya 50 hektare di Temon. Sudarna mengatakan, Pemkab Kulonprogo berencana membuka lahan perikanan baru. Konsepnya bisa dibilang serupa dengan program cetak sawah baru yang bertujuan menyiasati alih fungsi lahan pertanian.

“Lahan perikanan 50 ha itu biasanya menghasilkan 2.000 ton ikan. Seandainya kita tidak mengupayakan itu [membuka lahan perikanan baru], produksi perikanan bisa terus berkurang,” ujar Sudarna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya