SOLOPOS.COM - Lele ilustrasi

Lele ilustrasi

KULONPROGO—Maraknya budidaya ikan lele untuk konsumsi memengaruhi rendahnya harga jual komoditas tersebut. Pengolahan menjadi barang pangan jadi maupun setengah dianggap perlu dilakukan.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Laswanto, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (pokdakan) Cabemina, Cabean, Bumorejo mengungkapkan, belum lama ini pihaknya memanen lele. Namun ternyata harga jual di pasangan cukup mengecewakan.

“Harganya jatuh sampai Rp9.000 perkilogram. Padahal kalau normal bisa Rp12.000,” ujar pensiunan guru tersebut.

Anjloknya harga lele tersebut, menurut Laswanto terjadi karena waktu panen yang bersamaan.

“Karena waktu panen yang bersamaan, jumlahnya banyak harga jatuh. Ya sudah mau tidak mau terpaksa kami lepas dengan harga seperti itu,” lanjut dia.

Terpisah, petugas penyuluh lapangan bidang perikanan dari Balai Penelitian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Lendah mengakui harga komoditas lele rentan anjlok karena dipanen secara bersamaan.

Sebagai solusi, pihaknya mulai mencanangkan pengolahan ikan lele menjadi produk makanan jadi atau setengah jadi guna mendatangkan keuntungan bagi para pembudidaya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya