Jogja
Selasa, 14 Juni 2011 - 17:03 WIB

Peringatan Hari Purbakala: Candi Siwa Prambanan masih merana

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Peringatan Hari Purbakala -yang jatuh setiap 14 Juli- kali ini ditandai dengan masih rusaknya benda purbakala di DIY akibat gempa bumi 2006.

Candi Siwa yang merupakan situs terbesar di kompleks Prambanan, menjadi salah satu cagar budaya yang belum dibenahi. Padahal di dalam candi utama itu, tersimpan patung Durga alias Roro Jonggrang, tokoh utama legenda Bandung Bondowoso.

Advertisement

“Memang sejak gempa 2006 sampai sekarang masih dilakukan kajian, seperti apa tindakan yang paling memungkinkan,” jelas Ign. Eka Hadiyanto, Kapokja Registrasi dan Penataan, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT), Jogja.

Gempa bumi Jogja pada 27 Mei 2006 menyebabkan beberapa candi di Prambanan, termasuk badan dan kaki Candi Siwa retak. Sebagian candi yang rusak sudah direkonstruksi. Meski begitu, Candi Siwa saat ini masih ditutup dari kunjungan publik.

“Secara kasat mata memang utuh, tetapi bila dilihat dari dalam bangunan Candi Siwa Muntir,” jelas Ni Luh Nyoman Rarianingsih, ketua unit Prambanan, Selasa (14/6).

Advertisement

Bangunan fisik Candi Siwa yang ada saat ini, menurut Rarianingsih, merupakan hasil pemugaran di zaman Belanda. Struktur bangunan candi bagian dalam diperkuat beton dan antarbatu dikaitkan simpul besi.

Struktur beton dalam candi itulah yang membuat bangunan terlihat utuh, namun mengalami retak di dalamnya. “Karena itu sampai sekarang ditutup untuk pengunjung,” tambah Rarianingsih.

Prambanan merupakan warisan budaya dunia yang diakui pada 1991. Meski gempa merusak sebagian besar candi di kawasan ini, status itu hingga kini belum dicabut. Lamanya proses rekonstruksi Candi Siwa juga didasarkan pertimbangan bila salah penanganan maka status warisan budaya dunia bisa dicabut.

Advertisement

Meski Candi Siwa belum dibenahi, catatan BPSNT Jogja menunjukkan, Candi Garuda dan Nandi yang rusak akibat gempa 2006 telah dipulihkan pada 2008, Candi Wisnu dan Brahma dipulihkan 2009, serta Candi Angsa dipulihkan 2010.

Rarianingsih memaparkan, rekonstruksi Brahma dan Wisnu yang tergolong candi besar kedua setelah Siwa memerlukan biaya mendekati Rp4 miliar dalam delapan bulan. “Soal Siwa memang faktor siapa yang menyokong turut jadi pertimbangan,” imbuhnya.

Menurut dia, dalam dua tahun mendatang, pemugaran kawasan Prambanan baru diusulkan untuk pagar bagian timur, gerbang candi bagian selatan dan Candi Apit. Pelaksanaan pemugaran itu dijadwalkan 2012. “Tapi untuk Siwa kami belum tahu,” tukas Rarianingsih.(Wartawan Harian Jogja/Miftahul Ulum)

Foto: Beberapa pekerja tengah
merekonstruksi gerbang kompleks Candi Prambanan sisi selatan,
Selasa (14/6). Pada peringatan Hari Purbakala 14 Juni dan lima tahun
pascagempa Jogja 2006, Candi Siwa dan pagar kompleks candi belum
berhasil dipulihkan dari kerusakan.(Harian Jogja/Miftahul Ulum)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif