SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan tehadap anak (liputan6.com)
Belasan sekolah telah disasar dalam rangka memberikan penyuluhan tentang perlindungan hukum bagi anak.
Harianjogja.com, SLEMAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman menggulirkan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) sejak Februari 2016 lalu. Belasan sekolah telah disasar dalam rangka memberikan penyuluhan tentang perlindungan hukum bagi anak.
Kasi Intel Kejari Sleman Bambang Rudi Hartoko menegaskan, pembentukan program JMS itu sesuai SK Kepala Kejari Sleman KEP/07/04.14/02/2016 tentang pembentukan tim jaksa masuk sekolah pada Kejari Sleman. Hingga bulan ini program tersebut masih berjalan, Jaksa langsung datang ke sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan melalui proses pembelajaran. “Sampai saat ini masih berlangsung, kemarin [Selasa 26/7] juga memberikan penyuluhan atas program tersebut, kami langsung ke sekolah,” ungkap dia, Rabu (27/7/2016).
Sejumlah sekolah yang sudah disasar dalam program Jaksa Masuk Sekolah antara lain, SMA N 1 Sleman, SMA Santo Mikael Mlati, SMA 1 Mlati, SMA N 1 Seyegan, SMA N 1 Gamping, SMK N 2 Godean dan SMK Seyegan. Sedangkan level SMP, antara lain, SMP N 1 Mlati, SMP N 1 Sleman, SMP 1 Seyegan, SMP N 2 Gamping, SMP N 2 Mlati. “Dengan total lebih dari 1.000 siswa yang sudah kami berikan penyuluhan,” imbuhnya.
Kepala Kejari Sleman Dyah Retnowati Astuti mengatakan, program Jaksa Masuk Sekolah merupakan salahsatu terobosan untuk mengenalkan lembaga Kejaksaan kepada para pelajar. Selain itu, Jaksa juga memberikan materi tentang narkoba, kejahatan seksual hingga proses hukumnya. Tujuannya agar anak memahami proses hukum sehingga tidak melakukan tindakan melawan hukum. Mengingat, akhir-akhir ini di Sleman banyak anak yang terlibat kasus hukum baik sebagai pelaku maupun korban.