Jogja
Kamis, 24 Januari 2013 - 20:45 WIB

Perlu Pengawasan Terpadu Untuk Atasi Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

SLEMAN—Banjir tidak dapat diatasi oleh satu atau beberapa pihak saja. Diperlukan kerja sama, pengawasan dan strategi terpadu untuk mengatasi banjir.

Advertisement

Mantan Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Siswoko mengatakan banjir yang terjadi di Jakarta saat ini maupun di kota lain merupakan masalah kompleks. “Akibat pemanasan global yang secara langsung dan tidak langsung, menimbulkan peningkatan masalah. Sehingga kinerja sistem pengendali banjir yang telah ada menurun,” ujar dia saat menjadi pembicara dalam diskusi pakar teknik sipil UGM dalam member masukan mengatasi bencana banjir di Indonesia, di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UGM, Rabu (23/1/2013).

Sayangnya, kata dia, penanganan bencana di Indonesia masih berorientasi pada pembangunan fisik atau proyek. Bukannya pada pengelolaan. Perlakukan seperti ini dinilainya akan terus bertentangan dengan alam.

Siswoko mengatakan, perubahan alam ini harus dijawab dengan perubahan strategi pula. Bangsa ini tidak dapat lagi menerapkan flood control tetapi menjadi integrated flood management.  “Pendekatan ini akan memamksimalkan benefit, tetapi dapat meminimalkan kerugian lingkungan,” jelasnya.

Advertisement

Salah satu poin yang perlu menjadi catatan dalam pengelolaan SDA terdiri dari tiga hal, yakni konsevasi SDA, pendayagunaan SDA serta pengendalian daya rusak air. Dalam UU No. 7/ 2004 sendiri disebutkan pengendalian daya rusak air dapat dilakukan dengan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif