SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Maira dan Rania dibantu orang tuannya mencoba permainan gasing dalam Fesyival Petualangan di Negeri Dolanan di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Minggu (05/01/2014). Festival yang menghadirkan beragam permainan tradisional dari berbagai penjuru nusantara itu digelar serentak di enam kota di Indonesia sebagai upaya menumbuhkan kecintaan anak-anak untuk kembali memainkan permainan tradisional sebahai salah satu kekayaan budaya.

Ketertarikan anak untuk melakukan permainan yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan kekuatan serta keterampilan fisik menjadi berkurang.

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Harianjogja.com, KULONPROGO-Perkembangan kemajuan teknologi membuat anak-anak yang merasa asik bermain dengan alat elektronik. Ketertarikan anak untuk melakukan permainan yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan kekuatan serta keterampilan fisik menjadi berkurang.

Kepala Sub Bidang Pembinaan Ketahanan Keluarga Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa,Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kabupaten Kulonprogo,Woro Kandini mengatakan saat ini banyak anak yang lebih suka dengan aneka permainan yang ditawarkan aplikasi handphone, tablet, maupun play station. Anak-anak juga betah menonton televisi selama berjam-jam. “Anak-anak sudah tidak seaktif dulu yang suka bermain lompat tali atau sekedar berlarian dan kejar-kejaran dengan temannya,” ucap Woro, Sabtu (9/1/2016).

Woro berpendapat, permainan yang banyak melibatkan kemampuan dan keterampilan fisik penting bagi tumbuh kembang anak. Kemampuan motorik dapat berkembang optimal karena otot dan organ fisik lainnya terlatih. Kesehatan dan daya tahan tubuh anak-anak juga cenderung menjadi lebih kuat.

Orangtua diharapkan mendorong anak-anak untuk melatih kemampuan motoriknya melalui aneka permainan fisik. Woro mengungkapkan, hal itu juga bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan emosi anak. Perasaan gembira bisa menghindarkan anak dari stres. Sikap percaya diri juga lebih mudah dibentuk seiring meningkatnya intensitas anak berinteraksi dengan teman sebaya dan lingkungan sekitar, bukan hanya fokus pada alat elektronik saja. “Berbagai penelitian pun menunjukkan permainan fisik mampu meningkatkan fungsi otak dan berdampak positif bagi semangat belajar,” papar Woro.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak BPMPDPKB Kulonprogo, Ernawati Sukeksi menambahkan, anak-anak memang butuh dikenalkan dengan berbagai alat komunikasi elektronik. Langkah itu berkaitan dengan hak sipil anak dalam kebebasan mendapatkan informasi yang layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya