SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SLEMAN — Permintaan akan hewan kurban di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus mengalami peningkatan menjelang Hari Raya Iduladha. Meski demikian, banyaknya permintaan itu tidak selaras dengan ketersediaan hewan kurban di Sleman.

Guna menyiasati banyaknya permintaan itu, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman pun harus mendatangkan hewan untuk kurban dari luar daerah.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono, mengatakan ketersediaan hewan kurban di Sleman memang belum mampu memenuhi jumlah permintaan. Tidak hanya pada jenis hewan kurban sapi, kekurangan hewan kurban juga terjadi pada jenis kambing maupun domba.

Dari kebutuhan 9.150 ekor sapi, ketersediaan sapi di Sleman hanya mencakup 3.690 ekor saja. Dengan demikian saat ini Sleman masih kekurangan 5.460 ekor sapi untuk kurban.

“Kemudian kambing dari kebutuhan 2.500 ekor, tersedia 2.118 ekor. Jadi masih kurang 382 ekor. Untuk domba 9.700 ekor kebutuhan, ketersediaan 5.845 ekor, jadi masih kurang 3.855 ekor,” terangnya, Sabtu (10/6/2023).

Suparmono menuturkan hampir setiap Iduladha, Sleman selalu kekurangan hewan kurban karena kebutuhannya yang terus meningkat setiap tahun. Fenomena ini, menurut Suparmono, terjadi lantaran kondisi ekonomi masyarakat Sleman yang banyak melakukan kurban.

“Karena ekonomi, Sleman ini tambah lama tambah makmur. Jadi kebutuhan hewan kurban itu setiap tahun meningkat,” ujarnya.

Tahun lalu saat PMK mewabah, awalnya Suparmono memperkirakan kebutuhan hewan akan menurun. Nyatanya, kebutuhan hewan kurban tetap meningkat, bahkan peningkatannya lebih dari 20 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi saat ini Idul Kurban yang sekarang pun saya yakin kebutuhannya pasti meningkat,” ujarnya.

Suparmono mengatakan upaya peningkatan produksi hewan kurban sejatinya telah dilakukan. Sayangnya, kecepatan peningkatan produksi hewan kurban di Sleman masih kalah dibandingkan banyaknya permintaan.

Untuk menutupi kekurangan ini, Sleman harus mendatangkan hewan kurban dari wilayah lain. “Kekurangan ini harus kita datangkan dari daerah lain. Kalau untuk sapi sudah ada beberapa pedagang mengajukan izin untuk mendatangkan sapi dari Bali maupun Jawa Timur,” tuturnya.

Dinas telah mengecek kelengkapan berkas izin pendatangan sapi yang diajukan. Suparmono menegaskan proses ini akan dipercepat lantaran kondisi Sleman yang memerlukan tambahan hewan kurban dari luar daerah. “Kami sudah cek kelengkapannya, jadi rekomendasi nanti tetap dari [Pemda] DIY. Kami hanya memberi catatan untuk DIY bahwa pedagang ini sudah menyiapkan kandang pendampingan dan sebagainya, sudah memenuhi syarat dan seterusnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya