Jogja
Rabu, 22 Oktober 2014 - 10:20 WIB

Permudah Penanganan Bencana, DIY Dapat Jatah Helikopter

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi helikopter SAR (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, BANTUL—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan diberi satu helikopter untuk memudahkan penanganan bencana. Pemberian fasilitas in tidak lepas dari adanya Kantor Search And Rescue (SAR) DIY untuk memudahkan penanganan bencana di wilayah ini.

Pemberian helikopter oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) ini guna mempercepat pertolongan terhadap korban bencana alam maupun kecelakaan laut, darat dan udara. Kantor SAR itu diresmikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X serta Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo Selasa (21/10/2014). Kantor SAR kelas B itu mulanya hanya sebuah Pos SAR yang berada di Jalan Wates Km. 11 Sedayu, Bantul.

Advertisement

Kepala Basarnas menyatakan keberadaan Kantor SAR itu berguna untuk meningkatkan kualitas mitigasi bencana di daerah ini. Mulai dari peringatan dini bencana, pertolongan saat terjadi bencana dan kecelakaan serta penanganan pasca bencana guna menekan jumlah korban akibat bencana. Basarnas terdiri dari unsur relawan SAR yang ada di daerah serta dari TNI.

“Sesuai Undang-undang yang baru disahkan, Basarnas kini menjadi leading sector untuk mengkoordinir tanggap darurat bencana membantu BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah],” terang Soelistyo Selasa.

Keberadaan Kantor SAR di Jogja dianggap strategis mengingat wilayah ini sangat rawan potensi bencana seperti gempa bumi, erupsi gunung merapi serta kecelakaan laut. DIY bersama Kalimantan Tengah menurutnya termasuk wilayah yang terlambat memiliki Kantor SAR. Sebab kantor serupa sebelumnya sudah berdiri di seluruh provinsi kecuali dua wilayah tersebut.

Advertisement

Untuk meningkatkan kualitas mitigasi bencana, Basarnas berupaya menerapkan standar internasional dalam penanganan bencana. Mulai dari SDM, tindakan yang dilakukan, sistem organisasi serta peralatan yang digunakan.

Sejauh ini, menurut Soelistyo, peralatan SAR yang dimiliki Indonesia masih jauh dari ideal bila dibandingkan dengan standar internasional. Namun lembaganya berupaya menuju ke sana. Di DIY, peralatan standar internaisonal yang dibutuhkan antara lain helikopter. Basarnas berencana menempatkan satu helikopter ke wilayah ini. Saat ini, helikopter yang dimiliki Basarnas di antaranya ditempatkan di Surabaya.

“Di Jogja saya kan coba tempatkan satu helikopter agar sewaktu-waktu dapat digunakan, baik untuk SAR laut, gempa atau kecelakaan lainnya guna mempercepat pertolongan,” ujarnya lagi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif