SOLOPOS.COM - Warga Baleharjo Gunungkidul serukan anti-pernikahan dini. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Pernikahan dini di Sleman dipicu banyak faktor dan diperlukan kerjasama semua pihak untuk menekan angkanya

Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaann Masyarakat, dan Pemberdayaan Perempuan (KBPMPP) Kabupaten Sleman, Nurulhayah mengatakan, pihaknya terus berupaya secara preventif dan promotif untuk mengurangi kasus pernikahan usia dini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kita berupaya melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja [PIK-R]. Kita juga memberdayakan Forans atau Forum Anak Sleman. Kami harap anak-anak dan remaja bisa mengisi waktu luang dengan kegiatan positif,” ungkap Nurul, Senin (2/2/2015) siang.

Badan KBPMPP Sleman pun juga menggalakkan program bina keluarga remaja.

“Kita sampaikan materi dalam bentuk simulasi. Misalnya, orang tahu harus apa kalau anak tiba-tiba suka merenung. Harapannya, orang tua cepat menyadari dan segera bertindak begitu mengetahui ada sesuatu yang kurang beres,” ucap Nurul.

Meski demikian, Nurul menyadari, orang tua memang sering tidak memiliki waktu untuk memperhatikan perkembangan anak karena sibuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

“Kita juga tidak bisa menahan informasi yang diterima anak dari berbagai media. Memang butuh kerja sama dari semua pihak untuk menjadikan Sleman sebagai kabupaten layak anak,” katanya menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya