SOLOPOS.COM - Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM melatih kader di kalangan anak siswa SMP di Yogyakarta (JIBI/Harian Jogja/dok. UGM)

Pernikahan dini memiliki sejumlah risiko berbahaya

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Penyakit Menular Seksual (PMS) rentan diderita pasangan yang menikah diusia dini. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kini serius untuk mengurangi angka pernikahan dini yang pada tahun lalu menjadi tertinggi di DIY.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Dalam diskusi Gunungkidul up date yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Gunungkidul, di ruang rapat satu Setda Gunungkidul, Senin (15/5/2017), kasus pernikahan dini masih menjadi isu serius di Gunungkidul. Lebih serius lagi, mereka yang melakukan pernikahan dini juga berpotensi terserang PMS.

Kasi Kesehatan dan Gizi Keluarga Dinas Kesehatan Gunungkidul dokter Triana mengatakan, nikah dini menimbulkan masalah medis, psikologis, sosial dan ekonomi. Kemudian hubungan seksual usia remaja meningkatkan risiko kanker leher rahim.

“Selain itu rawan terjadi Penyakit Menular Seksual (PMS), hamil usia muda berpotensi terjadi kematian ibu dan bayi,” kata dia, Senin (15/5/2017).

Dia mengatakan, pernikahan dini juga mengakibatkan gangguan perkembangan kepribadian, depresi dan putus sekolah. Oleh sebab itu, dinkes melalului puskesmas terus melakukan upaya pencegahan.

Di Puskesmas masyarakat akan difasilitasi dengan layanan konsultasi oleh petugas. Baik layanan gizi, KB, layanan bagi korban kekerasan, kehamilan tidak diinginkan, tes HIV/Aids, deteksi kanker dan pelayanan yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya