Jogja
Selasa, 25 Juli 2017 - 16:20 WIB

Perpustakaan Desa Diberdayakan Mendukung Kegiatan BPAD DIY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Program Kegiatan Bidang Perpustakaan dan Kearsipan tahun 2018

 
Harianjogja.com, JOGJA –-Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Program Kegiatan Bidang Perpustakaan dan Kearsipan tahun 2018 dengan instansi serupa yang berkedudukan di kabupaten dan kota, Senin (24/7/2017).

Advertisement

Kepala BPAD Budi Wibowo mengutarakan, rapat koordinasi dengan dinas perpustakaan dan kearsipan seluruh kabupaten dan kota yang ada di DIY dilaksanakan dengan tujuan untuk mensinergikan program-program yang ada supaya masyarakat bisa lebih merasakan manfaatnya.

“Rapat koordinasi sudah dilakukan sebanyak dua kali, sebelumnya pada awal tahun 2017 untuk program tahun 2017 dan sekarang untuk program 2018. Supaya kabupaten dan kota bisa melihat apa saja program [BPAD] DIY, dengan harapan mereka juga punya program yang sama nantinya,” ucap Budi Wibowo saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya program-program BPAD DIY yang telah direncanakan maupun yang sebelumnya sudah diimplementasikan tidak akan mencapai taraf maksimal ketika dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten dan kota di DIY tidak melakukan hal yang sama atau tidak saling bersinergi satu sama lain.

Advertisement

Budi Wibowo mencontohkan program bedah buku masuk desa. Ia mengatakan pihaknya tidak akan bisa menjangkau 438 desa yang ada di DIY jika hanya bergerilya sendirian karena faktor luas wilayah yang harus dijangkau, ketersediaan dana, waktu, dan sumber daya manusia.

Ia mengatakan BPAD DIY hanya sanggup melaksanakan program bedah buku di desa-desa sebanyak dua kali seminggu karena pihaknya harus melakukan observasi ke lapangan terlebih dahulu agar kebutuhan masyarakat benar-benar bisa diakomodasi.

“Dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten dan kota juga harus menyebar ke desa-desa lewat program yang sama. Kalau tidak ada koordinasi, masyarakat desa tidak akan terangkat dari kemiskinan. Mereka miskin karena kurang cerdas, kurang cerdas karena kurang membaca. Jadi mereka membutuhkan informasi agar bisa mengembangkan kreatifitas,” jelasnya.

Advertisement

Perpustakaan yang telah dibangun BPAD DIY di 438 desa selama ini, katanya, tidak akan memberikan banyak manfaat ketika tidak diberdayakan.

Dalam artian hanya dibiarkan sebagai tempat menyimpan buku semata tanpa ada kegiatan pendukung yang bisa menarik perhatian masyarakat, karena itu sangatlah penting dalam membuat kegiatan-kegiatan pendukung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif