Pertama Kali Peragaan di Panggung, Adewani Tampilkan Pesona Batik Untuk Hijabers Modis

Meski jadi kali pertama tampil di atas panggung peragaan busana, perancang asal Jogja, Adewani mampu memberikan pesona pada busananya

Harianjogja.com, BANTUL- Meski jadi kali pertama tampil di atas panggung peragaan busana, perancang asal Jogja, Adewani mampu memberikan pesona pada busananya yang juga menginspirasi. Adewani bersama lima outfit rancangannya tampil di ajang Jogja Fashion Week 2017 Kamis (24/8/2017) lalu di Jogja Expo Center.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mengusung konsep ‘Spirit of Java’, Adewani mengaku terinsprasi dengan melihat perempuan masa kini yang bergerak secara dinamis. Perempuan yang memiliki segudang kesibukan menjadi kaca bagi Adewani untuk merancang sejumlah busana bergaya simple dan enerjik.

Adewani yang kini aktif sebagai ketua DPC Kota IWAPI masa jabatan 2017-2022 itu, mengaku mencoba merancang sesuatu yang baru. Jika sebelumnya sejumlah rancangannya identik dengan gaya sporty dan simpel, kali ini Adewani menjajal pesona busana cocktail party.

Tak ada kesulitan berarti saat menjajal gaya barunya tersebut. Selain mengusung gaya busana  yang baru, kali ini Adewani juga mulai beranjak konsisten merancang sejumlah modest wear. Alasannya, selain karena dirinya sendiri pun berhijab, Adewani ingin rancangannya menjadi inspirasi bagi kaum muda yang ingin tampil lebih sopan.

“Tentunya ingin menjadi inspirasi bagi mereka yang berhijab modis. Sekaligus mencirikan perempuan yang enerjik dan penuh semangat,” kata Adewani saat dijumpai Harianjogja.com, usai acara.

Ia melanjutkan, dirinya memberanikan diri untuk tampil dalam peragaan busana perdananya tersebut. Selain karena adanya dorongan dan dukungan kuat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Adewani berusaha untuk keuar dari zona nyaman yang menahannya pada sebatas pameran produk saja.

Menurutnya dengan mengikuti peragaan busana, karyanya dapat dilihat lebih luas lagi oleh masyarakat. Untuk mempersiapkannya, Adewani hanya memiliki waktu yang sedikit.

“Persiapannya cukup mendadak, mulai material hingga siap show. Mengkonsep busana dalam waktu satu bulan menjadi pengalaman yang tak terlupakan,” kata dia.

Material yang digunakan Adewani dalam busana berkonsep cocktail party tersebut yakni batik tulis kontemporer dengan dominasi warna merah serta kain polos taveta. Untuk menonjolkan sisi anggun dan elegan, Adewani menambahkan detil berupa brokat dedaunan warna emas untuk lima potongan outfit-nya.

Beragam jenis model busana kekinian dirancang Adewani untuk menggaet kaum muda, di antaranya seperti  Gamis, outer, celana panjang, Bluse panjang yang simpel dan elegan. Pasar yang ia targetkan yakni perempuan usia 17-50 tahun.

Dengan koleksi terbarunya yang cocok digunakan sebagai busana kocktail party, ulangtahun yang dihelat pada waktu malam hari karena menonjolkan detil brokat gold. Di samping itu, untuk mencirikan kekhasan gaya busananya, Adewani tetap melekatkan kesan dinamis dan sporty.

Dengan brand ‘Dewani Batik’, jelas Adewani ingin konsisten mengusung kain batik sebagai material utamanya. Ciri khas pesona motif batik parang kian menguatkan karakter yang ingin ditonjolkan Dewani bagi para penggunanya. Motif Parang menunjukkan karakter yang tegas, elegan dan anggun.

Selain itu pula ia kerap mengkombinasikan inovasi batik kontemporer yang menurutnya memiliki sisi keunikan tersendiri yakni melalui warna-warna cerah yang memikat serta menambah kesan tegas, berani dan percaya diri.

Adewani tak sekedar menjajal keanekargaman batik nusantara, ada keinginan untuk terus berinovasi di lingkaran batik. Remaja menjadi sasaran utamanya untuk diajak mencintai produk lokal sepert batik.

Jika saat ini Adewani masih bekerjasama dngan sejumlah pengrajin batik di wilayah Imogiri, Bantul, ke depannya, ia ingin mendesain sendiri motif batik yang bisa mencerminkan kepribadian Adewani sendiri.