SOLOPOS.COM - Anggota Kelompok Tani Tirta Sari, Dusun Jetak, Desa Pule, Kecamatan Selogiri menggelar penyemprotan bersama untuk mengendalikan serangan hama wereng, Sabtu (7/3/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pertanian Bantul memilih atasi hama wereng dengan cara alami.

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul mengendalikan hama wereng yang menyerang lahan pertanian di wilayah setempat dengan musuh alami yakni ‘beauveria bassiana’.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Sejauh ini belum ada serangan hama pada sawah di Bantul karena (hama) bisa dikendalikan dengan musuh alami ‘beauveria bassiana’ sejenis jamur,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Yunianti Setyorini, Sabtu (4/4/2015).

Menurut dia, penggunaan musuh alami dalam mengendalikan hama wereng dengan cara disemprotkan kepada tanaman tersebut sudah dimulai sejak setahun lalu dan terus digencarkan dinas bersama petani pada musim tanam tahun ini.

Ia mengatakan, berbagai hama tanaman padi seperti wereng, walang, walang sangit, ulat, lembing dan sundep beluk (penggerek batang) bisa dikendalikan maupun dicegah perkembangannya dengan musuh alami yang bisa menginfeksi serangga tersebut.

“Perlakuan penyemprotan dilakukan saat persemaian padi untuk pencegahan wereng, saat ini dinas sudah mempunyai regu pengendali hama untuk membantu petani mendapatkan musuh alami ini,” katanya.

Yunianti mengatakan, setidaknya tahun ini ada puluhan bulak milik kelompok tani yang menjadi sasaran pengendalian hama wereng dengan musuh alami ini, yang tersebar di 17 kecamatan se Bantul.

“Kami aplikasikan di lahan sawah yang pada musim tanam sebelumnya terkena serangan wereng, di masing-masing kecamatan ada, dan sejauh ini hasilnya bagus,” katanya.

Ia juga mengatakan, dengan penggunaan musuh alami dalam mengendalikan hama wereng maka petani tidak perlu menggunakan pestisida kimia dalam memberantas hama tanaman tersebut, yang justru tidak bagus untuk pertumbuhan padi.

“Maret-April ini, Bantul sedang mengalami panen raya padi pada lahan seluas sekitar delapan ribu hektare, sejauh ini kami belum mendapat laporan ada serangan wereng, begitu juga panen sebelumnya tidak ada yang gagal panen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya