SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanam padi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Kerusakan terjadi selain pasokan air yang rusak, juga disebabkan walang sangit.

 
Harianjogja.com, SLEMAN– Puluhan hektare lahan pertanian padi di Sleman rusak. Kerusakan terjadi selain pasokan air yang rusak, juga disebabkan walang sangit.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Tasiyo, petani padi di Duwet, Sendangadi, Mlati mengaku tanaman padi seluas 900 meter persegi miliknya rusak. Akibanya, dia mengalami kerugian jutaan rupiah karena tidak bisa memanen padinya pada musim ini. “Seluruh padi saya diserang walang sangit dan angin. Rusak semua, tidak bisa panen,” keluh Tasiyo kepada Harian Jogja, Rabu (27/1/2016).

Dia menjelaskan, kerusakan lahan pertanian padi terjadi merata di wilayahnya. Sekitar lima hektare luas pertanian padi di sana juga mengalami kerusakan. Akibatnya, petani tidak bisa memanen. “Akhirnya saya ambil buat pakan ternak saja. Kalau disemprot juga tidak akan selesai. Sudah telat,” katanya.

Selain di kawasan Sendangadi, kerusakan lahan pertanian padi juga terjadi di wilayah Kayen, Widomartani, Ngempak. Belasan hektare lahan pertanian di wilayah tersebut kekurangan pasokan air. Akibatnya, batang padi tidak tumbuh dengan sempurna. “Pasokan airnya kurang. Padahal awal musim tanam padi butuh pasokan air yang cukup. Kalau cuma hujan sehari tidak cukup,” kata Prayitno, salah seorang petani di daerah tersebut.

Sementara, Ketua Gapoktan Agro Jogotirto Mandiri Berbah Mariyadi mengaku, saat ini petani di wilayahnya menasuki musim tanam. Meski mengaku tidak ada kendala masalah air, namun petani kawatir tanaman padinya terserang jamur. “Serangan jamur ini bisa terjadi akibat gangguan cuaca. Potensi serangan jamur itu sangat besar dan bisa berdampak pada penurunan kualitas tanaman padi,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi serangan itu, Mariyadi berharap agar Dinas Pertanian segera melakukan sosialisasi kepada para petani agar mampu mengantisipasi serangan jamur tersebut. “Cuaca tidak menentu ini sering menimbulkan serangan hama, kami berharap agar dinas segera melakukan sosialisasi untuk menanganinya,” harapnya.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Sleman Widi Sutikno mengaku belum mendapatkan laporan terkait kerusakan lahan padi tersebut. Begitu juga dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DPPK Sleman Edy Sri Harmanta. “Saya masih ikut pelatihan di luar kota, sudah dua hari, belum dapat data,” kata Edy saat dihubungi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya