SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama wereng (Dok/JIBI)

Perubahan cuaca dan buruknya kualitas tanah pertanian ditengarai menjadi penyebab.

 

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

 

Harianjogja.com, BANTUL-Hama serangga padi di sejumlah wilayah di Bantul kian ganas. Perubahan cuaca dan buruknya kualitas tanah pertanian ditengarai menjadi penyebab.

Serangan hama antara lain ditemukan di Piyungan dan Srandakan. Di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul hama dilaporkan menyerang puluhan hektare lahan pertanian warga.

Salah seorang petani asal Dusun Kembangsari, Srimartani, Piyungan, Suparjo, 74 mengungkapkan, hama yang tidak diketahui jenisnya itu menyebabkan tanaman kerdil dan tidak berbuah. Kalau pun berbuah, namun tidak ada isinya atau biasa disebut warga gabuk. “Padinya bantet [kerdil],” ungkap Suparjo, Selasa (2/2/2016).

Padi yang terserang hama tersebut akan muncul bintik-bintik merah pada daun. Setelah itu, tanaman padi dipastikan tidak akan tumbuh maksimal bahkan berpotensi gagal panen.

Kejadian semacam ini menurut Suparjo bukan kali pertama ia alami. “Sudah tiga hingga empat kali musim tanam ini,” papar dia. Pada panen sebelumnya, Suparjo hanya mendapat 25 kilogram gabah untuk tanaman padi di lahan seluas 400 meter persegi. Padahal pada kondisi normal, lahan seluas itu mampu menghasilkan 1,5 kwintal gabah.

Kondisi tersebut saat ini kian memburuk. Hama menyerang tanaman padi yang baru berusia 30 hari. Kondisi ini tidak hanya dialami Suparjo, melainkan juga petani lainnya di Srimartani. Ia memperkirakan, puluhan hektare lahan pertanian di wilayah ini bernasib sama. Parahnya kata dia, hama tersebut kebal terhadap berbagai obat atau pestisida.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul Partogi Dame Pakpahan mengakui kian ganasnya hama padi. Kondisi tersebut disebabkan, buruknya cuaca hingga kualitas tanah. “Iklim sekarang inikan tidak sebagus dulu, ditambah lagi kualitas tanah kita sekarang sudah rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Jadi obat apapun kebal. Makanya dari dulu kami minta kembali ke organik,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya