SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengolahan tebu di pabrik gula (JIBI/Bisnis/Antara)

Pertanian DIY berupaya mencukupi kebutuhan lokal.

Harianjogja.com, JOGJA-DIY ditarget swasembada gula. Saat ini produksi pabrik gula di DIY baru 81% dari target.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Sutarto mengatakan, ada dua pola tanam tebu di DIY yakni Mei dan saat musim hujan seperti Oktober, November, dan Desember. Namun, penggilingan hanya satu kali musim.

“Penggilingan biasanya dimulai Mei hingga Oktober,” papar dia, Senin (11/4/2016).

Ia mengungkapkan, produksi pabrik gula di DIY baru 81% dari target 34.000 ton per musim giling. Produksi menurun karena kondisi pabrik yang semakin tua dan biaya perawatan yang tinggi. Sebelumnya, produksi gula di DIY bisa mencapai 41.000 ton.

“Sudah sejak 2009 ingin swasembada gula. Pada 2016 ini, kami targetkan bisa ada kenaikan produksi sebesar 10 persen,” ungkap dia.

Optimisme itu didasari luasan lahan yang potensial. Selain itu, iklim dinilai lebih bersahabat. Minat petani tebu juga semakin besar karena harga gula yang bagus.

Ia menjelaskan, tebu yang digiling di Madukismo tidak hanya berasal dari DIY, tetapi juga dari Purworejo, Magelang, Sragen, Kebumen, Temanggung, dan Klaten. Saat musim giling, kapasitas bisa mencapai 6.000 ton cane per day. Namun, saat ini baru sekitar 4.000 cane per day. DIY memiliki lahan tebu seluas 3.245,62 hektare dengan produksi tebu 12.315,34 ton. Adapun produktivitasnya 3.483 kg/ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya