SOLOPOS.COM - PEMUPUKAN -- Seorang petani sedang melakukan pemupukan di sawahnya beberapa waktu lalu. Saat ini konsumsi pupuk cenderung merosot lantaran banyaknya hama sehingga sebagian besar petani memilih berhenti bertanam. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pertanian DIY membutuhkan Rp16 miliar untuk memperbaiki jaringan irigasi di 16.000 hektare sawah.

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (Distan DIY) akan memperbaiki jaringan irigasi untuk mengairi 16.000 hektare sawah guna mendukung optimalisasi perolehan produksi padi pada 2015.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

“Perbaikan itu bertujuan untuk memenuhi target peningkatan produksi padi 10 persen dari tahun lalu,” kata Kepala Distan DIY, Sasongko, Rabu (21/1/2015).

Menurut Sasongko, titik jaringan, irigasi untuk 16.000 hektare sawah tersebut merata di Kabupaten Sleman, Kulonprogo, Bantul serta Gunungkidul. Perbaikan jaringan irigasi itu, kata dia, mendesak dilakukan tahun ini karena sebagian besar masih dilapisi tanah sehingga upaya pengairan sawah masih belum dapat dilakukan secara
maksimal.

Dengan hanya berlapis tanah, menurut Sasongko, saluran irigasi memiliki kelemahan karena sebagian air akan hilang terserap di tanah sehingga luas areal sawah yang terairi berkurang. Oleh sebab itu, perbaikan irigasi menjadi permanen penting dilakukan dengan harapan sawah yang dapat terairi semakin luas.

“Seperti di Gunungkidul dari yang biasanya hanya bisa melakukan satu kali tanam, harapannya bisa dua kali tanam,” kata dia.

Dana yang dibutuhkan untuk perbaikan saluran irigasi 16.000 hektare sawah itu dialokasikan dari APBD. Dengan perincian Rp1 juta per hektare atau total Rp16 miliar.

Melalui perbaikan irgasi itu pula, Dinas Pertanian DIY berharap akan ada peningkatan produktivitas 0,3 ton per hektare. Meskipun di sisi lain, kata dia, saat ini DIY masih surplus 200.000 ton beras, yakni dari kebutuhan 600.000 beras, produksi beras mampu mencapai 900.000 ton beras. Dengan upaya itu, menurut dia, DIY akan mampu berkontribusi secara maksimal mendorong pencapaian swasembada padi pada 2015 dan swasembada tanaman pangan nasional berupa padi, jagung, dan kedelai pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya