SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertanian Gunungkidul berisiko alami kekeringan di musim hujan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini berdampak terhadap pertumbuhan tanaman padi milik petani. Hingga sekarang, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Gunungkidul mendapatkan laporan resmi, sebanyak sepuluh hektare lahan di Kecamatan Saptosari mengalami kekeringan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Azman Latif mengaku terus melakukan pemantauan terhadap ancaman kekeringan. Diakuinya meski saat ini sudah memasuki musim hujan, namun beberapa waktu lalu hujan sempat berhenti lumayan lama. Akibatnya banyak tanaman milik warga kurang tumbuh subur karena lahan yang mengalami kekeringan.

“Memang sudah ada laporan. Namun, sampai sekarang yang melaporkan baru di Saptosari dengan jumlah lahan kekeringan mencapai sepuluh hektare. Data ini masih bisa berkembang, karena belum semua wilayah melaporkan secara resmi,” kata Azman kepada Harianjogja.com, kemarin (18/1/2016).

Dia menjelaskan, pemkab tidak dapat berbuat banyak terkait dengan wilayah yang terjadi kekeringan. Hal itu tidak lepas dari lokasi lahan yang masuk dalam kategori lahan kering, sehingga saat tak terjadi hujan maka daerah-daerah itu mengalami kekeringan.

“Kami hanya bisa berharap agar hujan segera turun sehingga tanaman milik petani tetap bisa tumbuh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya