SOLOPOS.COM - Ibu Tugiran, salah seorang petani di Desa Pampang sedang menjemur biji jagung agar cepat kering. Kamis (26/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Pertanian Gunungkidul berupa kenaikan harga jagung dinanti petani.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petani di Gunungkidul bisa tersenyum lebar karena harga jagung terus merangkak naik. Untuk saat sekarang, harga komoditas ini mencapai Rp4.300 per kilogram.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Salah seorang petani jagung di Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Tugiran mengaku senang dengan kenaikan harga jagung yang terjadi sekarang. Ia mengaku tidak tahu persis penyebab naiknya harga ini, tapi dia menduga dikarenakan kebutuhan jagung yang naik pesat seiring perkembangan ternak.

“Biasanya jagung hanya dijual Rp3.800 per kilo, namun sejak beberapa hari terakhir harganya terus naik dan tembus Rp4.300. bahkan di daerah lain seperti Klaten harganya bisa lebih tinggi lagi,” kata Tugiran saat ditemui di rumahnya, di Desa Pampang, Kamis (26/11/2015).

Dia menjelaskan, adanya kenaikan itu bisa membantu petani dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi, untuk sekarang juga sudah masuk persiapan masa tanam saat musim hujan.

“Meski harganya naik, saya tidak mau berbuat curang dengan mencampur pipilan jagung dengan bonggolnya. Oleh karenanya untuk pemisahan, saya menggunakan cara manual dengan dipipil dengan tangan dan bukan dengan mesin,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakan Tugiran, sebelum jagung dijual ke pasaran, harus dipastikan bahwa barang tersebut telah kering. Dia takut, kalau masih basah akan merugikan pembelinya, karena saat masih mengandung air bisa menimbulkan jamur saat disimpan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya